Wednesday, December 19, 2007

Selamat Berqurban

Selamat Hari Raya Idul Adha 1428 H
"Semoga Kita Semakin Ikhlas dalam Berqurban"

Tuesday, December 18, 2007

Pewaris Surga

Mereka adalah pewaris Surga
Manusia yang disayangi Allah
Alangkah indah bila hati mengenal
Tanda-tanda ada tujuh di hidupnya

Yang pertama, orang yang beriman kepada Allah
Iman di hati, mulut, dan langkahnya
Yang kedua, orang yang menjauh dari segala perkara-perkara yang tiada guna
Yang ketiga, orang yang menunaikan zakatnya
Yang keempat, menjaga kemaluannya
Yang kelima, orang yang memelihara amanah
Yang keenam, orang penuhi janjinya
Yang ketujuh, orang-orang yang selalu menjaga waktu terkhusyu' setiap shalatnya

Dan mereka adalah... orang yang dirindu Surga....
Surga Firdaus lah tempat kembali mereka...

By : Opick

***

Subhanallah... tujuh tanda pewaris surga. Ketujuh tanda ini telah tertuang di dalam Al Qur’an surat Al Mu’minun ayat 1 – 11. Sungguh indah, bila kita bisa menjadi pewaris Surga Firdaus… dengan Beriman kepada Allah sebenar-benarnya iman, menjauhi hal yg sia-sia, menunaikan zakat, menjaga kemaluan, memelihara amanah, memenuhi janji, dan menjaga kekhusyu’an shalat. Subhanallah… janji Allah begitu menggugah hati bila kita memenuhi tujuh tanda tersebut, “Merekalah yang akan mewarisi… surga Firdaus, mereka kekal di dalamnya.”


Sahabat, mari kita bersama-sama berjuang meraih cita-cita kita, bukankah kita semua ingin masuk surga Firdaus ? Percayalah, setiap usaha kita untuk mendekat padaNya, sekecil apa pun, pasti akan dibalas oleh Allah dengan pahala yang mulia. Insya Allah.

Saturday, December 01, 2007

Ungkapkanlah dengan Hati

Kala hati berbicara
Ia mengungkapkan sejuta makna
Namun... ketika lisan yang membahasakannya
Lidah kelu, diam seribu bahasa

(cici_silent)

Terkadang, mulut sulit untuk berucap, tapi hati menggemakan sejuta kata. Seringkali, kata-kata meluncur deras, namun tanpa makna dan terasa hambar di hati.Walau kata-kata yang terucap lewat lisan begitu nyata, tapi sulit untuk dirasa oleh hati. Mengapa ? Jawabannya, karena hati hanya bisa berkomunikasi dengan hati. Hati hanya bisa disentuh dengan hati. Sahabat, ungkapkanlah bahasamu dengan hati. Sehingga siapa pun yang menerima bahasa itu, akan merasakan seluruh getar dan gema kata-kata penuh makna.

Tuesday, November 13, 2007

Teman, Izinkan Ku Beristirahat, Sejenak Saja

Semua makhluk di dunia ini, se-produktif apapun, pasti memerlukan waktu jeda. Bukan maksud saya untuk berhenti, tapi saya hanya butuh sedikit waktu... untuk mengembalikan energi, untuk menjalin kembali ide-ide yang sudah kusut, untuk menata kembali getar-getar kata yang telah berpencar.
Maka, izinkan saya untuk beristirahat sejenak saja. Semoga Allah senantiasa menemani.... kala hati sedang lelah mencari.

Thursday, October 18, 2007

Tiada Terlambat Berucap Maaf

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1428 H
Minal A'idin Wal Faidzin
Mohon Maaf Lahir & Bathin
"Taqabbalallahu minna wa minkum shiyamana wa shiyamakum"
NB : Teman-teman, maaf ya... saya telat baru ngucapin Met Idul Fitri. Coz, selama lebaran Warnetnya ga buka ;D

Wednesday, October 10, 2007

Di Penghujung Ramadhan Ini, Adakah Kita Merenung...?

Subhanallah…. Allah masih memberikan kita kesempatan dan kesehatan sehingga kita masih bertemu dengan penghujung Ramadhan, di mana malam-malamnya teramat istimewa dan di dalamnya terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan. Hari ini, adalah hari ke-28 Ramadhan. Sungguh merupakan waktu yang tepat bagi kita untuk mengintrospeksi kembali ibadah-ibadah kita, iman kita, ketulusan niat kita, do’a kita.

Mungkin banyak yang sudah dikabulkan do’anya oleh Allah, namun ada juga yang diuji kesabarannya dengan belum terkabulnya do’a-do’a karena kurang keyakinan pada Allah. Ada yang ibadahnya terus meningkat, dan ada pula yang semakin lama semakin menurun karena godaan perayaan Idul Fitri. Ada yang punya perencanaan Pertahanan Kualitas & Kuantitas Ibadah ba’da Idul fitri. Ada juga yang merasa lega, karena target-target ibadah yang menjadi beban akan segera terlepas.

Sungguh… kita harus merenungi kembali hari-hari Ramadhan yang telah terlewati. Jika memang kita benar-benar ingin mencapai derajat “TAKWA”, maka mestinya kita tidak terlena dengan godaan-godaan di penghujung Ramadhan. Diskon barang-barang belanjaan yang menggugah hati, perabotan & furniture rumah model baru, baju baru, kue-kue, dan godaan lainnya, membuat ibadah-ibadah yang kita harapkan berbuah pahala, malah menjadi sia-sia. Padahal Allah menjamu kita dengan begitu spesial di penghujung Ramadhan ini. Allah menjanjikan surga, perlindungan dari api neraka. Dan ketulusan ibadah kita akan benar-benar diuji ketika hari-hari terakhir Ramadhan.

Salah satu tanda kesuksesan Ramadhan kita adalah…. adanya komitmen untuk menindaklanjuti ibadah yang meningkat, seperti tilawah, shaum, Qiyamul Lail, dan ibadah lainnya. Coba kita pikir, di bulan Ramadhan ini kita diuji dengan kondisi tubuh yang lemah (karena menahan lapar dan dahaga sejak pagi hingga petang), namun harus menunaikan ibadah yang luar biasa. Shalat wajib lebih khusyu’ dan disertai rawatib, shalat tarawih, shalat tahajjud, tilawah lebih banyak dari biasanya. Tidur kita pun harus berkurang waktunya karena harus bangun malam. Biasanya kita tidur 6 jam, di bulan Ramadhan mungkin menjadi 4 jam. Dan ternyata… kita mampu menjalankan semuanya dengan baik, shaum jalan, tarawih jalan, ibadah yang lain jalan. Maka, menjalankan ibadah dengan lebih baik di bulan selanjutnya adalah sungguh sebuah keniscayaan. Karena jika tidak, maka itu adalah sebuah indikasi bahwa ibadah yang kita lakukan di bulan Ramadhan hanyalah berupa target-target dan menjadi beban.

Segala puji bagi Allah... yang masih memberikan kita kesempatan untuk hidup sampai dengan hari ini. Semoga kita bisa meraih kemenangan pada 1 Syawal nanti, mencapai derajat takwa, menjadi fitri... bersih seperti bayi yang baru terlahir dari rahim ibunya. Semoga.

Friday, September 28, 2007

Rapuh

Detik waktu, terus berjalan
Berhias gelap dan terang
Suka dan duka, tangis dan tawa
Tergores bagai lukisan

Seribu mimpi berjuta sepi
Hadir bagai teman sejati
Di antara lelahnya jiwa
Dalam resah dan air mata
Ku persembahkan kepadaMu
Yang terindah dalam hidupku

Meski ku rapuh, dalam langkah
Kadang tak setia kepadaMu
Namun cinta dalam jiwa hanyalah padaMu

Maafkanlah bila hati
Tak sempurna mencintaiMu
Dalam dada ku harap hanya diriMu yang bertahta

Detik waktu terus berlalu, semua berakhir padaMu


By : Opick

--- *** ---

Subhanallah... ketika pertama kali mendengarkan lagu ini hati terasa terenyuh, luluh, dan langsung meresapi lirik dan rangkaian nadanya.

Terkadang... memang ada kalanya kita menjadi rapuh, kadang terlupa padaNya, kadang cinta tak sepenuhnya padaNya. Maafkanlah Ya Rabb... bila hati ini tak sempurna mencintaiMu. Sungguh... di dalam dada, hamba mengharap hanya diriMu lah yang bertahta.

Semoga bulan Ramadhan ini... menjadi momen kita untuk merajut kembali benang-benang cinta kita padaNya. Hingga cinta itu menjadi erat, kuat, dan tak tertandingi oleh cinta selainNya. Amin.

Sunday, September 23, 2007

Sebuah Perenungan

Teman, pernahkah kita berpikir bahwa pertemuan kita dengan bulan Ramadhan bukanlah suatu kebetulan ? Adakah kita merenung… bahwa bulan Ramadhan tahun 1428 Hijriah ini hanya ada satu kali sepanjang zaman ? Pernahkah terlintas di benak kita, bahwa setiap takbir kita, ruku’ kita, sujud kita, air mata kita… akan tercatat dalam dalam sebuah arsip paling rapi sejagat raya dan menjadi saksi di akhirat kelak ? Subhanallah… Shalat zuhur kita hari ini pada tanggal 11 Ramadhan 1428 H, hanya ada satu kali saja, tidak akan terulang lagi. Puasa kita hari ini pun, Ahad, 23 September 2007, sungguh, tidak akan terulang kembali.

Ketika kita berpikir dalam frame itu, maka setiap ibadah yang kita lakukan menjadi begitu spesial dan tak tergantikan. Tatkala kita berpikir bahwa setiap waktu adalah anugerah dari Allah, maka setiap amalan yang kita lakukan akan menjadi penuh makna. Waktu, tak akan pernah kembali. Bisakah kita mengembalikan waktu satu detik yang lalu ? Mampukah kita mengetahui apa yang akan terjadi satu detik mendatang ? Jawabannya, tentu tidak. Maka, yang bisa kita lakukan hanyalah menggunakan waktu yang telah diberikan oleh Allah pada kita dengan baik dan memanfaatkannya sebaik mungkin.

Kita adalah orang-orang yang telah dipilih olehNya untuk berjumpa dengan Ramadhan tahun ini. Mari kita gunakan momentum Ramadhan kali ini dengan baik. Betapa ruginya... jika kita melewatkannya begitu saja. Sungguh menyedihkan... bila ibadah-ibadah kita tidak termaknai dan hanya menjadi rutinitas belaka. Semoga Allah senantiasa membimbing kita dalam cahayaNya. Amin.

Saturday, September 22, 2007

7 Kegembiraan Pada Bulan Ramadhan

Di bulan Ramadhan yang penuh rahmat dan berkah ini, tentunya banyak kegembiraan-kegembiraan yang kita rasakan. Maka dari itu, berikut ini akan saya ungkapkan 7 (tujuh) kegembiraan saya. Mengapa tujuh ? Karena saya yakin Allah dan RasulNya menyukai angka itu. :D

1. Pahala dari Allah yang berlipat ganda
2. AmpunanNya yang terbuka luas
3. Do’a yang mustajab
4. Syaithan terbelenggu
5. Suasana keislaman yang begitu kental di lingkungan sekitar
6. Semangat berlomba-lomba dalam mengejar pahala sangat terasa
7. Terhindar dari polusi asap rokok yang kerap kali mengganggu ;-)

Subhanallah..... walhamdulillah... semoga kita bisa memaksimalkan ibadah kita padaNya sebagai bentuk kesyukuran kita. Amiiiin.

Berikutnya, saya ingin memberikan PR ini (7 Kegembiraan pada Bulan Ramadhan) kepada para blogger yang sudah membaca postingan ini. Semoga berkenan. Terima kasih. :-)

Wednesday, September 12, 2007

Nyanyian Menjelang Ramadhan ; Dzikrul Maut

Beberapa hari ini, saya diingatkan kembali oleh Allah tentang kematian. Seorang pasien lama –yang pernah saya ceritakan di postingan yang berjudul "Saat Hatiku Begitu Pilu"– tepatnya malam Jum’at lalu telah berpulang ke rahmatullah. Masya Allah… saya jadi teringat terus saat ia masih saya rawat di rumah sakit tempat saya bekerja. Ia bertahun-tahun mengidap penyakit tumor yang sudah menjalar ke separuh wajahnya. Senyumnya yang tegar, keluarganya yang ramah, jiwanya yang tabah, masih sangat segar dalam ingatan. Ya Allah ya Rabb… masukkanlah ia ke dalam jannahmu. Jadikanlah kesabaran dan keikhlasannya sebagai ladang tabungan pahala untuk menghadapmu. Ampunilah dosanya, terimalah amalan ibadahnya Ya Allah. Amiin.

Ketika diri ini dihadapkan pada fenomena seperti ini, hati terasa sangat terenyuh. Membuat diri ini menerawang… Ya Allah, hamba tidak tahu kapan saat itu datang menjumpai hamba. Hamba tidak tahu, akan berapa lama lagi hamba tinggal di dunia ini ? Akan berapa kali lagi Ramadhan yang akan hamba temui? Ya Rabb, hamba tidak tahu, akankah akhir kehidupan hamba khusnul khotimah ? Ataukah sebaliknya ? Ya Allah, bantu hamba… untuk selalu mengingat kematian, karena dengan mengingatnya, diri ini menjadi sangat terjaga, bahwa dalam mengarungi hidup ini harus ada bekal yang cukup untuk menghadapMu. Karena dengan mengingatnya, diri ini menjadi tersadar, bahwa setiap waktu Engkau bisa menjemputku, bila Engkau menghendaki.

Semoga… kita semua bisa menjadi orang paling cerdas seperti sabda Rasulullah SAW, yaitu orang yang senantiasa mengingat kematian.

***

Kematian

Berbekallah untuk hari yang sudah pasti
Sungguh… kematian adalah muara manusia
Relakah dirimu menyertai segolongan orang
Mereka membawa bekal sedangkan tanganmu hampa

Rasulullah bersabda, perbanyaklah mengingat
Akan termusnah segala kenikmatan dunia
Itulah kematian yang 'kan pasti datang
Kita tak tahu kapan waktunya 'kan menjelang

Menangislah hey sahabat, karena takut 'kan Allah
Niscaya engkau 'kan berada dalam naunganNya
Di hari kiamat di saat tiada naungan untuk manusia
Selain naunganNya
Dalam ampunannya, dalam maghfirahNya
Dosa pun berguguran bak daun dari pepohonan
Itulah kematian yang 'kan pasti datang
Kita tak tahu kapan waktunya 'kan menjelang

By : Suara Persaudaraan

Ramadhan... Kurengkuh Dirimu

Tidak terasa, akhirnya Ramadhan sudah di depan mata. Dalam hitungan waktu beberapa jam mendatang, pintu rahmat, ampunan, berkah, pahala, akan dibuka seluas-luasnya oleh Allah SWT. Betapa riang gembiranya hati ini, tatkala membayangkan deposito pahala yang akan bertambah dan berlipat ganda jumlahnya. Diri ini juga tak bisa menggambarkan betapa senangnya, ketika membayangkan ampunanNya begitu luas, ketika do’a begitu mustajab, dan Allah menjamu kita dengan spesialnya. Diri ini juga tak kuasa menahan getar jiwa, saat merindukan pertemuan denganNya di sepertiga malam terakhir di hari-hari bulan Ramadhan.

Subhanallah... betapa indah Ramadhan... bulan yang senantiasa dinanti-nanti dan dirindukan oleh setiap muslim di jagat raya ini. Betapa diri ini tak mau, melewatkan masa-masa itu dengan hal yang sia-sia dan hampa. Betapa diri ini ingin... memperbaiki diri, memompa kualitas diri, dan melejitkan potensi di bulan yang penuh kemuliaan ini.

Namun... ada sebagian orang yang menghadapi Ramadhan dengan persepsi yang berbeda. Bagi sebagian orang, Ramadhan hanyalah sebuah rutinitas tahunan. Bagi mereka, ramadhan hanya berwujud puasa, tarawih, ngabuburit, zakat fitrah, dan diakhiri dengan Sholat Id. Bahkan ketika menjelang lebaran, rumahnya dipenuhi dengan berbagai belanjaan yang tentunya sarat dengan nafsu dunia. Baju baru, aksesoris rumah, dan aneka makanan yang berlebihan. Ibadah yang dilakukan tidak dimaknai dengan sepenuh hati sehingga tidak menambah kecintaan dan ketakwaan padaNya. Sungguh ironis memang. Ketika sebagian orang bersungguh-sungguh meraih kemuliaan di bulan Ramadhan, sebagian yang lain justru menyia-nyiakan kesempatan emas itu. Padahal, Allah sangat menanti hamba-hambaNya di bulan suci ini, dan Allah telah menyiapkan berbagai hal spesial bagi kita yang mendekat padaNya.

Sungguh rugi diri ini, jika tidak maksimal dalam memanfaatkan momentum Ramadhan ini, bulan yang penuh kemuliaan. Tidak setiap orang diberi anugerah oleh Allah untuk bertemu dengan Ramadhan. Maka, segala puji bagi Allah yang telah memilih kita untuk menemuinya. Mari kita manfaatkan momentum Ramadhan sebaik mungkin sebagai bentuk kesyukuran kita. Semoga Allah senantiasa memberi hidayah dan cahayaNya. Amin.
NB : Menjelang Ramadhan ini, saya mohon maaf atas segala kesalahan dan khilaf. Mohon dimaafkan ya... :)

Monday, September 10, 2007

Sakit Berbuah Pahala

Sehari yang lalu, saya mendapatkan sarana pahala baru dari Allah. Sarana yang insya Allah bisa menggugurkan dosa-dosa dan menambah pahala jika hati ikhlas menerimanya.

Tepatnya kemarin pagi ± pukul 05.15, ketika saya mengerjakan tugas kesekretariatan untuk acara Deklarasi KGC (Komunitas Generasi Cendekia), jari saya teriris pisau cutter saat memotong kertas. Masya Allah, saya tidak menyangka ketika saya lihat luka di jari tengah tangan kiri saya itu cukup lebar dan dalam. Rasanya perih sekali, darahnya langsung mengucur deras. Saya langsung relfleks mencari kain untuk membalut luka saya itu. Setelah darahnya berhenti, saya kembali mengerjakan pekerjaan saya yang sempat terhenti karena memang harus selesai pagi itu juga. Walau jari gemetaran, saya masih mengetik semampu saya. Akhirnya, sekitar pukul 06.15 pekerjaan saya selesai juga.

Setelah itu, saya memutuskan untuk mencari pertolongan untuk menangani luka saya. Saya mulai menimbang-nimbang, ‘Lukanya kira-kira perlu ditangani medis nggak ya ? Atau cukup dikasih plester ?’. Akhirnya setelah dipikir-pikir, saya langsung pergi ke rumah sakit. Sampai di rumah sakit, saya langsung menemui rekan kerja saya, dan minta tolong. Tapi, ternyata setelah lukanya dibuka, darahnya masih mengalir. So, tidak bisa hanya diperban begitu saja karena walau begitu darahnya masih akan terus mengalir. Akhirnya, saya ke emergency. Dan... seperti yang saya duga, lukanya mesti dijahit. Hiks! Ya Allah, ‘semoga rasa sakit ini menjadi ladang pahala’, batin saya. Teman saya pun langsung membius lukanya. Dia bilang, "sakit ya ?", mungkin dia khawatir. Lantas saya jawab, "Ga pa pa, silakan... lebih cepat lebih baik". Setelah kurang lebih setengah jam, alhamdulillah selesai, dan hasilnya tiga jahitan menempel di ujung jari saya.

Saya tidak pernah membayangkan sebelumnya akan separah itu, saya pikir hanya perlu diplester saja. J Hmm... kalo sepintas saya pikir, 'Wah, gimana saya ngetik ya ... ? Salah satu jari saya harus pensiun untuk sementara waktu...’ Saya mulai merenung, Ya Allah… mungkin luka ini bisa menjadi sarana penggugur dosa-dosa hamba, mungkin juga bisa menjadi ladang pahala jika hamba menerimanya dengan ikhlas dan lapang dada. Akhirnya pikiran saya terbuka, saya ikhlas dan senang menerima kejadian ini. Banyak hikmah yang bisa saya peroleh dari hal ini, belajar bersyukur, belajar untuk tetap bertahan walau kondisi sedang lemah, belajar memaksimalkan potensi lain ketika salah satu potensi tidak bisa difungsikan.

Semoga... kita semua bisa mengambil pelajaran dan hikmah dari setiap kejadian yang ditunjukkan olehNya. Hingga tak ada satu pun yang terlewatkan tanpa kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran darinya. Menjelang Ramadhan, semoga kita bisa lebih siap menghadapinya. Ilmu, kesehatan fisik, mental, dan spiritual kita, menjadi sangat penting dalam menentukan kesuksesan kita pada bulan Ramadhan nanti. Selamat menyambut bulan Ramadhan, bulan yang penuh kemuliaan.

Saturday, September 01, 2007

Ramadhan... Ku Rindu Padamu


Tak terasa, Ramadhan akan segera menjumpai kita. Bulan penuh keberkahan, keutamaan, ampunan, pahala, dan anugerah yang tak terkira dari Allah SWT. Sungguh terasa indah, jika diri ini bisa merengkuh Ramadhan… Betapa tidak ? Ramadhan adalah bulan di mana Allah membuka pintu taubat seluas-luasnya, dan amalan pahala yang berlipat ganda.

Sungguh, ku rindu padamu Ramadhan… Semoga diri ini dapat menjumpaimu, menggapai keutamaan-keutamaan yang ada padamu. Ya Allah… sampaikanlah umur hamba pada bulan Ramadhan, bantu hamba mempersiapkan diri untuk menyambut kedatangannya.

Ramadhan segera tiba. Mari kita sambut kedatangannya dengan hati yang bersih, ikhlas, dan lurus padaNya. Dan semoga… kita semua dapat meraih segala kebaikan yang ada pada bulan Ramadhan. Amin Ya Rabbal ‘Alamin.

Tuesday, August 28, 2007

Anda Maag ? Mungkin Ini Akan Membantu

Percaya atau tidak, penyakit orang kebanyakan saat ini adalah gastritis atau yang sering dikenal dengan penyakit maag. Para pelajar, mahasiswa, eksekutif muda, bahkan yang tua semuanya terjangkit penyakit ini. Pertanyaannya adalah mengapa semua orang bisa dengan mudahnya terjangkit penyakit ini ? Jawabannya simple saja, karena kebiasaan jajan (makan makanan fast food), sering telat makan, dan stress. Dari ketiga penyebab tersebut, stress adalah faktor yang paling cepat memicu penyakit maag.

Di dalam otak kita, terdapat berjuta-juta sel saraf yang saling bersinergi dengan organ-organ tubuh kita. Salah satunya adalah sel saraf otak yang langsung berhubungan dengan organ pencernaan (lambung). Mungkin para pembaca sering mengalami, ketika kita nervous atau takut ketika mau naik ke panggung atau podium, maka perut kita mendadak mules. Atau ketika kita mendengar kabar buruk atau sesuatu yang mengejutkan dan tidak mengenakkan hati, tiba-tiba saja muncul rasa nyeri di perut / lambung kita. Dalam kasus lain, stress juga bisa menyebabkan anoreksia atau tidak adanya nafsu makan. Biasanya stress atau depresi ini berlangsung lama sehingga timbullah penyakit maag.

Faktor lainnya adalah terlambat makan dan kebiasaan jajan. Mungkin kita punya pekerjaan yang super penting sehingga tidak punya waktu untuk makan. Dan penyebab sebenarnya dari terlambat makan adalah psikologis. Kebiasaan jajan atau makan makanan cepat saji juga memicu penyakit maag. Umumnya makanan cepat saji (fast food) merupakan makanan yang tinggi karbohidrat dan rendah serat. Bahkan ada makanan cepat saji yang mengandung bahan yang berbahaya bagi tubuh. Contohnya, makanan yang digoreng. Selain kandungan minyaknya tinggi, bila tidak diolah dengan benar -misalnya penggorengan dengan minyak yang sama lebih dari tiga kali penggorengan- maka akan menimbulkan zat pemicu kanker pada makanan itu. Apalagi jika pedagangnya menggunakan minyak jelantah yang sebenarnya sudah tidak boleh lagi dipakai. Selain itu, fast food juga sering mengandung pengawet, penyedap, pewarna, pengental, dan bahan-bahan kimia tambahan yang tidak baik bagi sistem pencenaan.

Satu-satunya solusi bagi orang yang terjangkit penyakit maag adalah menjaga psikis dan memperbaiki pola makan. Cari ilmu tentang bagaimana mengatasi stress dan depresi. Dan back to nature, usahakan agar makanan yang dikonsumsi memang benar-benar baik bagi tubuh, makanlah pada waktunya, dan jika memungkinkan usahakan berpuasa secara berkala. Untuk resep jus buah bagi penderita maag, buah pisang cukup baik untuk mengurangi asam lambung. Berikut resepnya :

Shake Pisang
Bahan :
· Pisang ambon 100 gr
· Susu segar ¼ gelas
· Madu 1 sdm
· Es serut halus ½ gelas

Cara Membuat :
1. Campur semua bahan, lalu blender
2. Hidangkan segera
(untuk 1 gelas)

Semoga bermanfaat !

NB : Insya Allah pada waktu lain, saya akan menuliskan tentang bagaimana menangani depresi dan stress.

Friday, August 24, 2007

Sakit ??? Back to Nature !

Ketika kita menderita sakit, maka hal apa yang pertama kali terlintas di pikiran kita ? Jawabannya adalah OBAT. Sakit gigi, sakit kepala, sakit perut, sepertinya sangat akrab dengan kehidupan kita sehari-hari. Tahukah Anda, bahwa obat-obatan yang Anda konsumsi hanya menghilangkan gejala-gejala itu dan jika Anda sering mengkonsumsi obat-obatan tersebut, maka sisa bahan kimia yang terkandung dalam obat akan mengendap di ginjal Anda. Obat-obatan ringan yang sering kita beli di warung ternyata punya efek yang cukup signifikan terhadap tubuh kita. Padahal, jika kita mau menilik penyakit-penyakit ringan yang kita alami, seringkali penyebabnya adalah diri kita sendiri.

Misalnya sakit gigi, sebenarnya itu terjadi karena kita memelihara kebiasaan buruk yang merusak gigi kita sendiri, apa kebiasaan buruk itu ? Jawabannya, malas sikat gigi. Padahal mulut kita sudah terasa gerah, dan rasanya ketika mengucapkan sesuatu ada bau yang tidak enak keluar dari mulut kita. Contoh lainnya, sakit kepala dan sakit perut. Menurut hasil penelitian, sakit kepala seringkali disebabkan oleh psikis dan emosi (kecuali sakit kepala yang disebabkan oleh cidera kepala). Ketika kita depresi dan emosi memuncak dalam menghadapi suatu masalah, maka hal itu akan sangat berpengaruh pada fisik kita. Tidak hanya akan menyebabkan sakit kepala, jika sudah sampai pada titik tertentu maka stress bisa menyebabkan gangguan metabolisme tubuh, gangguan sistem peredaran darah, gangguan tidur, diare, sakit perut, bahkan tekanan darah tinggi.

Dalam hal lain, gangguan pencernaan misalnya, seringkali disebabkan oleh pola makan kita yang salah. Seiring kemajuan teknologi, makanan semakin beragam baik dalam hal rasa, penampilan, maupun penyajiannya. Proses pengolahan makanan pun makin beragam, dari proses pewarnaan, pengawetan, penambahan bahan-bahan lain. Hasilnya, makanan pun lebih menggugah selera, nyaman untuk dikonsumsi dan cepat saji, praktis pula. Fast food umumnya mengandung gula dan lemak tinggi, tapi seratnya rendah. Dan jika kebiasaan mengkonsumsi fast food tidak diimbangi dengan sayuran dan buah segar sebagai sumber serat dan antioksidan alami, maka akan muncul berbagai macam penyakit pencernaan. Mulai dari penyakit maag, diare, obesitas, konstipasi, bahkan sampai kanker usus. Apalagi kalau pola makan tersebut ditambah dengan kebiasaan merokok, minum minuman beralkohol, dan kurang olahraga. Lengkap sudah sarana penyakit untuk bercokol dan membuat sarang di tubuh ini.

Alangkah baiknya jika kita mengkaji kembali, apa sih yang sudah saya konsumsi ? Apa saya memang sering stress belakangan ini sehingga saya sulit tidur dan sering sakit kepala ? Apa saya memang jarang sikat gigi sehingga gigi saya penuh dengan karang gigi ? Kita sendiri lah yang bisa menjawabnya. Jargon yang sedang tenar disebarkan saat ini adalah ”Back to Nature”. So, kita bisa mengkonsumsi buah dan sayuran segar untuk menetralisir racun dalam tubuh kita yang berasal dari makanan-makanan fast food. Selain itu buah dan sayuran juga bisa mencegah berbagai penyakit dan bisa menyegarkan tubuh sehingga aktivitas penting kita tidak terganggu oleh berbagai keluhan penyakit. So, let’s back to nature...! ;)

NB : Insya Allah dalam waktu dekat akan saya tuliskan resep jus buah dan sayuran untuk berbagai penyakit. Semoga bermanfaat.

Saturday, August 18, 2007

Memaknai Kemerdekaan

Allaahuakbar, laailaahaillallah, muhammadurrasuulullah, merdeka !!!

Berbicara tentang kemerdekaan negeri, telah enam puluh dua tahun lamanya kita menikmati kebebasan dari para penjajah bangsa ini. Terlepas dari permasalahan negeri ini yang telah lama merdeka, saya lebih tertarik untuk mengutarakan kemerdekaan diri. Ketika kita berbicara tentang kemerdekaan diri, mungkin sebagian besar dari kita masih mengernyitkan dahi. Sudah merdekakah diri ini ? Sudah bebaskah diri ini dari segala bentuk penjajahan ? Hanya pribadi kita masing-masing yang bisa menjawabnya.

Dalam memaknai kemerdekaan, menurut saya sederhana saja. Kita perlu mengkaji kembali kemerdekaan diri kita sendiri. Masihkah kita terkungkung dan sulit keluar dari keterpurukan diri ? Jika kita melihat lebih dalam, meresapi, dan mau jujur, jangan-jangan diri kita belum merdeka... ?
Wallahua'lam bishawab.

Friday, August 10, 2007

Masa Lalu T'lah Berlalu

Semua yang lalu telah berlalu. Aku telah meninggalkan masa lalu, tentu saja. Tapi, entah mengapa, ada kenangan masa lalu yang tak terlupakan. Kenangan pahit, pun kenangan manisnya.

Mengingat masa lalu, seperti kembali pada semangat yang dulu pernah begitu membara, semangat yang memuncak, hingga diriku sepertinya berada di kesadaran yang sangat…. Mengingat masa lalu, adalah juga mengingat kesedihan, kepiluan, kekecewaan, harapan-harapan lama, kesepian, perjuangan. Namun, ternyata, hal yang sulit itu….. berlalu juga. Ternyata, hal yang menyesakkan dada itu, berlalu juga.
Masa lalu, tidak boleh kita tinggalkan begitu saja, meski kita memang perlu beranjak darinya, tak perlu berlama-lama. Masa lalu, adalah tempat kita bercermin, tempat kita belajar, tempat kita menguak misteri diri kita sendiri, tempat kita mengenang… suka dan dukanya, meresapi kembali… berbagai perasaan yang muncul kala itu, dan lain sebagainya.

Ya… bagaimana pun masa lalu tak kan pernah kembali. Masa lalu adalah hal yang paling jauh dari diri kita. Walau masa lalu itu bernama "satu detik yang lalu", tetap saja kita tak bisa mengembalikan masa itu, tetap saja masa itu sudah berlalu. Semoga, ketika diri ini mengenang masa lalu, hanya pelajaran dan hikmahlah yang bisa diambil darinya. Bukan kesedihan, kekecewaan, dan keputusasaan yang mematikan masa depan. Amin.

Friday, August 03, 2007

Senja... Aku Malu

Duhai matahari senja...
Aku malu padamu
Engkau senantiasa menerangi bumi
Tanpa keluh kesah
Tanpa rasa bosan mendera

Engkau pulang dengan indah
Menyisakan kesan lembut nan manis
Hingga ku harap bersua kembali
Esok sore

Duhai matahari senja
Sungguh diri ini malu padamu
Menerangi diri sendiri pun tak mampu
Sejenak tercahayai, jenak kemudian redup kembali


NB : Duh, saya malu sekali sama energi matahari yang tak pernah pudar. Senantiasa menyinari sekitarnya tanpa henti. Ya, walau memang semangat manusia ada kalanya redup. Semoga cepat tumbuh kembali. :)

Monday, July 23, 2007

Happy Birthday to Me

Hari ini, tepatnya tanggal 23 Juli 2007, saya berumur 21 tahun. Telah 21 tahun lamanya saya menghuni dunia ini. Sudah banyak yang saya lalui, suka- duka, lapang- sempit, sehat-sakit, dan sebagainya. Masa kecil sudah lama terlewati. Masa remaja sudah pergi. Kini menapaki masa kedewasaan. Belajar menjadi dewasa.
Menjadi dewasa secara mental, itu tidak mudah. Perlu perjuangan yang gigih, usaha yang keras, dan benteng pertahanan diri yang kokoh. Bertambahnya umur 1 tahun, berarti berkuranglah masa 1 tahun hidup di dunia ini. Diri ini tak kuasa menahan beban berat dan sesak di dada, tatkala mengenang setahun yang lalu... diri ini belum bisa maksimal dalam membina diri. Banyak kekhilafan, kebodohan, kemalasan yang dilalui diri ini.
Namun, saya tersadar... bahwa hari kemarin tak bisa lagi diraih. Masa lalu hanya boleh menyisakan pelajaran dan hikmah... tak boleh ada sisa kesedihan dan penyesalan tak berguna. Pelajaran dan hikmah... yang akan diaplikasikan pada masa sekarang dan masa yang akan datang. Masa depan akan penuh harapan... ketika diri ini mau belajar dari kesalahan masa lalu dan menjadikannya guru terbaik. Masa depan akan penuh cahaya... ketika diri ini tidak berputus asa dan mau menguntai harapan-harapan yang baru... sehingga bisa menyinari hidup.
Happy birthday to me. Semoga Allah senantiasa membimbing diri ini dalam cahayaNya. Amin.

Tuesday, July 17, 2007

Bila Waktu T'lah Berakhir

Bagaimana kau merasa bangga
Akan dunia yang sementara
Bagaimanakah bila semua
Hilang dan pergi meninggalkan dirimu …

Bagaimanakah bila saatnya
Waktu terhenti tak kau sadari
Masihkah ada jalan bagimu
Untuk kembali mengulang ke masa lalu…

Dunia… dipenuhi dengan hiasan
Semua… dan s'gala yang ada
Akan kembali padaNya….

Bila waktu t'lah memanggil
Teman sejati adalah amal…
Bila waktu t'lah terhenti
Teman sejati tinggallah sepi…

By : Opick

***

Lagu ini adalah salah satu lagu favorit saya. Lagu ini mengingatkan tentang kematian. Kematian, yang kita tidak tahu kapan ia datang. Jika mendengarkan lagu ini, jiwa ini tersadar kembali… bahwa hidup ini bisa berakhir kapan saja Allah mau.

Bila waktu t'lah memanggil, teman sejati adalah amal. Bila waktu t'lah terhenti, teman sejati tinggallah sepi. Amal… adalah bekal kita. amal… adalah tabungan kita, investasi kita untuk menghadap Allah. Amal… adalah penentu akhir kehidupan kita, ke surga… atau neraka…

Bila waktu t'lah berakhir, semoga tangan ini menggenggam amal. Bukan menggenggam kehampaan. Amin.

Kasih Ibunda

Bagaikan air hujan menyejukkan
Lepaskan dahaga pohon kerontang
Suburkan jiwa-jiwa yang hampa
Alirkan sungai kasih sayangmu

Perjalanan hidup seorang ibu…
Penuh derita susah dan payah
Bersabar menapaki takdirnya
Tulusnya hati cinta ibunda…

Bagaikan malam tiada berbintang
Terasa gelap sehitam arang
Bila tiada belai kasihmu
Bila tiada cinta ibunda
Ya Allah Ya Tuhanku
Ampunkan dosa-dosanya
Jadikan ia ahli surgaMu
Ya Allah Ya Tuhanku
Terimalah amal budinya
Moga selamat dunia akhirat

By : Tazakka

***

Kasih ibunda, sungguh merupakan pengorbanan yang besar. Beliau selalu sabar dalam menghadapi tingkah polah anak-anaknya. Tak pernah mengeluh akan takdirnya menjadi seorang ibu. Ia bahkan selalu mendo'akan anak-anaknya, supaya diberi keselamatan, kesuksesan dunia dan akhirat.

Bunda, maafkan anakmu ini. Yang belum bisa maksimal membahagiakanmu. Yang masih sering membebanimu. Yang belum optimal dalam mengekspresikan kasih sayang padamu. Sungguh, jika dibandingkan dengan pengorbananmu, pengabdianku belum ada artinya.

Bunda, kan selalu kusematkan namamu dalam do'aku. Semoga Allah mengampuni dosa-dosamu, menerima amal ibadahmu. Memberi hidayahNya padamu.

Bunda… maafkan anakmu yang lemah ini.

Cinta Ilahi

Ku tahu pasti
CintaMu dalam dan murni
Namun mengapa sulit untukku
Mendapatkan cinta dariMu

Hidupku ini terasa hampa dan sepi
Tanpa belaian kasih sayangMu
Cintailah hambaMu ini… Ya Allah…

Allah …
Leraikanlah segala beban di duni ini
Yang ku harap hanya cinta ikhlasMu
Merasuk ke dalam kalbu…
Allah…
Dengarkanlah bisikan suara hatiku
Hapuskan noda dan dosa di kalbu
Agar aku dapat menggapai cintaMu…

By : Snada

***

Menggapai cintaNya… memang tak semudah yang kita pikirkan. Menjadi hamba yang dicintaiNya… adalah impian setiap muslim sejati. Sering kali kita merasa bahwa kita sudah mencintai Allah di atas segalanya, namun terkadang ada rasa cinta yang lain lebih dominan dibanding dengan rasa cinta kita kepada Allah.

Untuk mendapatkan cintaNya… kita perlu berjuang. Membenahi diri, memperbanyak amal shalih sebagai bukti cinta kita padaNya. Sehingga kita menjadi hamba yang benar-benar layak dicintai olehNya.

Remember Allah

When you feel alone
When you have no strength
You have doubt in your heart
Trouble’s around you
Just remember Allah

When you feel happy
Smile is on your face
You have love around you
The day is so bright
Just remember Allah

Because without Allah…
You don’t have a guide
Because without Allah…
You don’t have a life

Allah’s love can make us peace…
Allah’s love can make us strong…
So, you just remember Allah
Every day every time

Allah will be by your side
Allah the only guide
No matter what you think
No matter what you feel
Just remember Allah

By : Tazakka

***

Mendengarkan nasyid ini, hati terasa sejuk….. laksana tersiram embun pagi. Lantunan lagunya lembut dan menyentuh hati. Nada-nada yang sederhana tapi begitu indah didengar. Pun liriknya, langsung mengingatkan kita pada Allah. Dalam lagu ini, kita diajak untuk senantiasa mengingat Allah. Di saat sedih, di kala senang. Karena Allah-lah yang bisa membuat kita menjadi tenang, bisa membuat kita menjadi kuat ketika menghadapi cobaanNya. TanpaNya, kita tiada berdaya. So, just remember Allah every day, every time, OK ! ;-)

Nambah Lagi… ?

Sejak penglihatan saya mulai agak kabur, saya mulai curiga jangan-jangan lensa mata saya bertambah cembung. Itu artinya, saya harus menambah lagi kekuatan lensa cekung pada kacamata saya, alias min-nya nambah… Setahun yang lalu saya sempat memeriksakan mata saya pada dokter mata. Dia bilang mata kanan min-nya bertambah setengah. Ah, saya pikir belum lah terlalu perlu untuk mengganti lensa karena saya menggunakan kekuatan lensa mata kiri. Kedua mata saya min-nya memang berbeda. Yang kanan lensanya lebih mencembung, jadi min-nya lebih besar dari yang kiri. Jika saya melihat dengan dua mata, maka yang dominan adalah lensa mata kiri, karena min-nya lebih kecil. Ya, begitulah… mata kiri dan kanan tidak seimbang. Saya tidak tahu mengapa bisa berat sebelah seperti itu, padahal saya tidak pernah menggunakan sebelah mata untuk melihat, he he :D

Beberapa hari yang lalu, tepatnya hari Kamis, saya memeriksakan kembali mata saya. Pemeriksaan itu disebut Visus. Pemeriksaannya berlangsung agak lama, tidak seperti biasanya. Ya, mungkin karena selain menderita miopi mata saya juga terkena astigmatisme alias silindris. Selesai pemeriksaan, saya terkejut sekali… pertambahan min-nya sangat besar… L Yang sebelah kanan bertambah satu setengah, dan yang kiri bertambah satu. Jadi, yang kanan min empat setengah dan yang kiri min tiga. Masya Allah… ! Saya langsung bergidik ketika membayangkan lensa mata saya akan bertambah tebal…

Saya mulai flash back, menganalisa kira-kira apa penyebabnya. Yup, saya tahu! Mata saya jarang beristirahat. Melotot di depan layar komputer, membaca, menulis, de el el. Melihat objek jarak dekat dalam waktu lama. Mungkin hal itulah yang menyebabkan lensa mata saya mencembung dengan cepat. Sekarang saya harus mulai menjaga jarak pandang saya ketika membaca buku. Harus sering berkedip ketika menatap layar komputer. Dan tentunya mengkonsumsi zat-zat gizi yang bagus untuk mata. Tidak ketinggalan, saya harus latihan senam mata, he he.
Saya tetap harus bersyukur, diberi nikmat penglihatan oleh Allah. Yang tidak semua orang memilikinya. Miopi adalah hukum alam. Dalam ilmu fisika, miopi pasti terjadi. Karena mata manusia memang didesain untuk melihat jarak dekat dalam waktu singkat dan melihat jarak jauh dalam waktu lama. Sedangkan dalam kehidupan ini, manusia sering melakukan pekerjaan-pekerjaan yang menuntut mata untuk melihat objek jarak dekat dalam jangka waktu yang lama. Ya… setidaknya hal positif yang bisa saya ambil adalah… "orang yang berkaca mata itu terlihat smart", :D ha ha ha (gaya beneer).

It's My First Time...

Hari ini, ada tiga orang turis yang datang tiba-tiba ke Rumah Sakit tempat saya bekerja. Kebetulan saya di bagian perencanaan rumah sakit sehingga para turis itu datang ke ruangan saya. Saya pikir mungkin mereka ini dari WHO yang ingin survey atau bertanya tentang data-data rumah sakit. Eh, ternyata mereka adalah keluaga yang pernah tinggal di Pagar Alam ! Mereka terdiri dari seorang nenek, pria 'camera man', dan seorang wanita paruh baya. Lalu kami mengajak mereka berkeliling. Salah satu di antara mereka, seorang nenek yang berusia 81 tahun, bisa berbahasa Indonesia dengan lancar. Nenek itu bernama Gladys. Dulu sewaktu ia tinggal bersama ayahnya di sini, ia masih berumur 2 tahun. Ia membawa foto kenang-kenangan saat ia bersama keluarganya di sini, 79 tahun yang lalu. Ayahnya adalah salah satu pelopor berdirinya rumah sakit di sini. Subhanallah, ia sampai pergi jauh-jauh dari Swiss ke Pagar Alam untuk menguak masa kecilnya bersama sang ayah. Tapi, foto yang ia tunjukkan, tentunya sudah jauh berbeda dengan yang ada sekarang.

Satu hal yang lebih menarik, saya tertantang untuk mencoba bahasa inggris saya pada salah satu dari mereka. Kebetulan, keponakan Ibu Gladys yang bernama Christa Miranda, kurang lancar berbahasa Indonesia. Lalu saya mencoba membuka percakapan dengan pertanyaan-pertanyaan seputar kedatangan mereka dan bagaimana kesan mereka tinggal di sini. Wah, saya kagok juga sih, karena walaupun punya kemampuan, tapi jarang diasah. So, it was the first time… that I spoke with western people directly. Ternyata menyenangkan… praktik bahasa Inggris langsung dengan turis ! He he. Ya… saya tuh orangnya suka nggak pede. Tapi, alhamdulillah… hari ini saya tidak melewatkan kesempatan untuk improve bahasa Inggris saya langsung dengan Mbak Christa itu… he he he. Saya juga tidak melewatkan kesempatan itu untuk berfoto ria dan saling bertukar email.

Ia juga mengambil foto-foto di kegiatan rumah sakit. Yang anehnya, dia tertarik dengan handscoon yang sedang dijemur berjajar di belakang Unit Gawat Darurat (UGD). Ia mengambil foto itu beberapa kali. Dia bilang, "Unique!". Wah… jadi malu, memang idealnya handscoon itu kan disposable. Sekali pakai langsung buang. Mungkin cuma di Indonesia ya.. mereka menjumpai hal seperti ini. Mereka heran kali ya… saking hematnya orang Indonesia memakai handscoon yang mestinya sekali pakai, disterilkan kembali untuk dipakai lagi. He he he.

Banyak pengalaman dan pelajaran yang bisa saya ambil dari kejadian hari ini. Terutama, pengalaman saya berbincang-bincang dengan Mbak Christa. It's wonderful !

Friday, July 06, 2007

Semesta Bertasbih

Semesta bertasbih padaMu
Sucikan diriMu lafazkan asmaMu
Gunung-gunung, bintang, makhlukMu
Mentari, rembulan tunduk taat padaMu

Alam raya di dalam nafasNya
Berzikir agungkan dan tak pernah berhenti
Burung yang terbang di angkasa
Di laut pun semua mensucikan asmaMu

Tiada satu pun pengingkaran alam padaMu
Tiada satu pun pengingkaran hati setia padaMu
Ya Khabir Ya Khabir Allah... Allah...
Ya Khabir Ya Khabir Allah... Allah...
Ya Khabir Ya Khabir Allah... Allah...
Ya Khabir Ya Khabir Allah... Allah...

By : Opick

***
Semesta senantiasa bertasbih. Semua zat dan benda yang ada di alam semesta ini, senantiasa berdzikir... mengakui dengan penuh keagunganNya. Kita diingatkan oleh pelantun lagu ini, Opick. Bahwa semesta saja selalu bertasbih setiap saat, lalu mengapa kita lalai dan lupa ? Semoga lagu ini bisa memberikan inspirasi untuk selalu mengingatNya, mengingat keagunganNya. Malu donk, sama semesta ! ; )

Sang Petualang

Sebebas camar engkau berteriak
Setabah nelayan menembus badai
Seikhlas karang menunggu ombak
Seperti lautan engkau bersikap

Petualang merasa sunyi, sendiri di kelam hari
Petualang jatuh terkulai
Namun semangatnya bagai matahari

By : Kantata Taqwa

***

Subhanallah… sebuah puisi yang indah, inspiratif, dan motivatif. Maknanya begitu dalam dan berisi. Kalimat demi kalimatnya, benar-benar mewakili sosok Petualang yang tangguh. Saya benar-benar mengucapkan terima kasih kepada pengarang puisi ini. Puisi ini merupakan semangat tersendiri bagi saya. Untuk menjadi petualang sekaligus pejuang yang tangguh dalam hidup ini. Sehingga walaupun jatuh terkulai, semangatnya bagai matahari. (Gaya beneer, he he :D)

Wednesday, July 04, 2007

Hasil Statistik yang Menggelikan


Topik yang dibahas Editorial Media Indonesia di Metro TV tadi pagi menggelitik pikiran saya. Berdasarkan perhitungan statistik, angka kemiskinan di negara kita ini menurun. Oh ya ? Padahal jika kita lihat dalam kenyataannya, pernyataan itu bisa terbalik : Kemiskinan di Indonesia bertambah banyaaaaak. Para petinggi negara tentunya senang dan bangga dengan hasil perhitungan tersebut, namun para pengamat yang benar-benar mengobservasi keadaan rakyat miskin di Indonesia pasti meragukan hal itu.

Bukankah fenomena kemiskinan di sekitar kita sering terlihat di kehidupan sehari-hari ? Pengamen, pengemis, anak gelandangan, pemulung, makin banyak berkeliaran. Bahkan di kota kecil tempat saya tinggal (Pagar Alam), ternyata sudah banyak anak gelandangan tak terpelihara berkeliaran di mana-mana. Sungguh sebuah pernyataan yang MERAGUKAN, bila ada yang menyatakan "Angka kemiskinan di negara ini MENURUN“.

Masalah kemiskinan di negara ini tidak akan selesai hanya karena sekadar bertambah dan berkurangnya angka-angka. Perlu perhatian dan penanganan yang benar-benar serius dari pemerintah. Melirik perkembangan angka kemiskinan secara statistik memang diperlukan, akan tetapi menjadikan angka-angka statistik tersebut sebagai sebuah 'prestasi’ yang memicu stagnansi adalah sebuah sikap yang salah. Pemerintah harusnya lebih peduli akan nasib rakyat bangsa ini, khususnya bagi rakyat yang kurang beruntung, yang mengisi hidupnya dengan keterpurukan dan kemiskinan. Pemerintah harusnya tak sekadar mengumbar janji-janji, tak sekadar mempromosikan program-program. Rakyat menunggu sebuah kepedulian yang nyata. Ya, kepedulian yang NYATA.

Tuesday, June 26, 2007

Sahabat

"Sahabat"
Sebuah kata yang tak tergantikan nilainya
Dalam hidup ini

"Sahabat"
Sebuah kata yang menyenangkan hati
Bila ia ada, 'tuk menemani

"Sahabat"
Menjadi tempat untuk menampung s'gala rasa
Menjadi tempat berbagi, suka…. duka….

Seorang sahabat ……
Adalah yang berkata benar
Dan bukanlah yang membenarkan kata-kata

Seorang sahabat ……
Adalah yang mau memahami
Memaklumi kesalahan
Karena kita manusia, yang tak luput dari dosa dan alpa

Seorang sahabat ……
Adalah yang mampu melihat ke kedalaman hati
Merasakan… apa yang tengah bergejolak di sana

Sahabat ….
Andai 'ku bisa menggambarkan
Betapa diri ini membutuhkanmu
Betapa jiwa ini senantiasa menanti kehadiranmu

Sahabat ….
Andai 'ku bisa mengungkapkan
Betapa hati ini rindu kasih sayang
Walau setitik, walau sedetik

Duhai sahabat ….
Andai kau mau memahamiku
Melihat ke kedalaman hatiku
Sedikit… saja
Sedikit… saja ….
Engkau akan menemukan sesuatu yang menggelora di sana
Sesuatu itu bernama…. "Cinta"

Stop ? Never !


"Tak peduli seberapa lambat jalanmu,
yang penting adalah jangan pernah berhenti berjalan…" (Al Hikmah)

Semua hal di dunia ini yang diberi kuasa oleh Allah untuk bergerak dan beraktivitas, akan senantiasa mengerjakan tugasnya dengan baik sesuai dengan aturanNya. Sebagai contoh, alam ini terus mengembang, bumi terus berputar, waktu terus berjalan. Tak pernah berhenti sedetik pun. Perputaran musim, siklus air, rantai makanan, senantiasa berproses. Tanpa henti. Tubuh manusia pun, kalau kita mau mencermati, sebenarnya senantiasa berkembang dan berproses tanpa ada yang mampu menghalangi. Jantung berdetak, darah mengalir ke seluruh tubuh, sel-sel membelah diri dan menjalankan fungsinya masing-masing. Bahkan ketika kita tidur sekalipun, hanya organ motorik yang beristirahat, sedangkan organ-organ tubuh kita yang lain masih bekerja menjalankan fungsinya masing-masing demi memenuhi semua kebutuhan tubuh kita sehingga kita bisa bertahan hidup.


Sungguh, ketika kita dihadapkan dengan contoh-contoh kecil di atas, malu rasanya jika diri ini berhenti berbuat. Seringkali ketika dihadapkan pada pilihan, 'berbuat atau menunda', kita lebih memilih menunda atau tidak melakukannya sama sekali. Ironis memang. Mestinya kita harus bercermin pada contoh-contoh di atas. Bahwa manusia tidak diciptakan untuk menunda. Manusia tidak diturunkan ke dunia ini hanya untuk menunggu durian runtuh. Manusia diciptakan untuk berbuat. Bahkan Allah Yang Maha Berkuasa di atas segala-galanya, senantiasa berbuat, "… dan Dia senantiasa dalam kesibukan…".

Maka, ketika kita memutuskan untuk tidak berbuat, kita layak disebut sebagai orang yang 'mati'. Sebab, indikasi 'hidup'nya seseorang adalah ketika dia berbuat kebajikan, mengembangkan potensi dirinya, dan senantiasa berbuat sehingga bisa bermanfaat bagi orang lain. Tentunya kita malu menyandang predikat 'aktivis' –yang secara istilah berarti orang yang senantiasa aktif– karena malah menjadi 'pasivis' yang selalu mandek dan tidak berbuat apa-apa. Semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang senantiasa berbuat, tak peduli seberapa lambat kita berjalan…

I'm Back

Hanya sebuah kalimat yang ingin saya utarakan ketika memulai kembali aktivitas menulis, ‘Alhamdulillaah’. Setelah sekian lama ‘mandek’ dari dunia kepenulisan dan blogging, finally semangat untuk improve di dunia kepenulisan datang juga mengiringi semangat perbaikan diri. Maka dari itu, saya membuat pernyataan, “I’m Back !”. Saya kembali. Kembali ke dunia kepenulisan, kembali aktif dalam aktivitas blogging. Semoga Allah menuntun tangan ini untuk menggoreskan tulisan yang bermanfaat bagi setiap pengunjung blog saya.

Dalam proses perbaikan ini, saya mengucapkan banyak terima kasih kepada seorang teman yang telah membantu saya dan menjadi salah satu inspirasi bagi saya dalam hidup ini, Evyta. Juga teman-teman yang telah mendukung dan mendo’akan saya dengan tulus. Hanya Allah yang bisa membalas kebaikan kalian. Terakhir, karena motivasi dari dalam itu lebih permanen daripada motivasi dari luar, saya ingin menyemangati diri saya sendiri, "Cayoo Cici ...... keep writing!“;-)