Saturday, August 22, 2009

Marhaban Ya Ramadhan

Alhamdulillah... segala puji hanya milik Allah SWT, kita telah dipertemukan kembali dengan bulan Ramadhan, bulan penuh ampunan, bulan penuh berkah, bulan yang di dalamnya terdapat begitu banyak keistimewaan, bulan untuk menempa diri menjadi muslim yang lebih tangguh.


"Marhaban Ya Ramadhan.... bulan yang telah lama dinanti-nanti ummat Muslim sedunia. Ya Allah, semoga hamba dapat senantiasa menjaga niat, menata keikhlasan, dan memperbaiki kualitas ibadah di bulan suci ini. Semoga hamba dapat mengemban amanah usia yang telah Engkau berikan Ya Rabb... Jangan biarkan hamba menjadi orang yang merugi, yang hanya mendapatkan rasa haus dan dahaga. Jangan biarkan hamba menjadi pemilih yang bodoh, yang menyerahkan inderanya pada tontonan sampah, bacaan-bacaan sampah, lagu-lagu sampah, aktivitas-aktivitas sampah!"


Mari kita sambut Ramadhan dengan hati riang, mari kita nikmati puasa yang penuh hikmah, mari kita selami, kita tafakuri setiap ibadah kita... Semoga kita senantiasa ikhlas dalam beramal, semoga niat kita senantiasa lurus hanya mengharap ridhoNya. Semoga kita senantiasa bersemangat dalam menikmati jamuan Allah yang dahsyat di bulan suci Ramadhan ini, karena siapa tahu... Ramadhan kali ini adalah yang terakhir bagi kita.

NB : Mohon maaf lahir bathin atas segala khilaf dan kesalahan... *peace* ^_^

Monday, August 17, 2009

PROKLAMASI

PROKLAMASI

Kami bangsa Indonesia,
dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia
Hal-hal mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain
diselenggarakan secara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya

Jakarta, 17 Agustus 1945
Atas nama bangsa Indonesia

Soekarno - Hatta



PROKLAMASI


Saya, Elsi Santi, dengan ini menyatakan Insya Allah harus sukses di usia 25 tahun. Hal-hal mengenai; menjadi pengusaha yang sukses, tamat kuliah tepat waktu, punya suami yang sholih, pergi haji di usia muda, dan lain-lain diselenggarakan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.

Pagar Alam, 17 Agustus 2009
Atas nama diri sendiri

Elsi Santi
Direktur Sukses Diri Sendiri

Ayo ayo ayo! Proklamirkan diri sendiri!!! ^_^

Saturday, August 15, 2009

Palembang - Lahat, Mari Bernostalgia!

Berawal dari niat bersilaturrahim dengan teman lama, bernostalgia dengan kenangan masa lalu yang indah, me-refresh kembali jiwa yang masih haus akan petualangan, lalu kesempatan itu datang... dan dari sinilah perjalanan itu bermula...

August 7th, 2009
Pagi-pagi berkemas, membawa pakaian secukupnya, pernak-pernik yang tak bisa ditinggalkan, buku bacaan yang lumayan tebal (huff, padahal ingin mengurangi beban bawaan, tapi karena buku ini sedang dibaca ya.... masuk tas!), charger (charger battery AA tak boleh sampai ketinggalan, bisa-bisa mati gaya! Kalau charger HP mah bisa pinjem, hehe). Lalu, sohib yang tak gendong kemana-mana, Si Canon Powershot SX100 IS, rasanya seperti tangan hilang sebelah jika dia tidak ikut.

Finally, aku membawa satu tas jinjit besar dan satu tas sandang yang lumayan full, dan yang pasti cukup beraaaattt. But, karena suasana hati sedang riang dan bersemangat, semua itu terasa ringan saja...



Pukul delapan lewat beberapa menit, bis melaju... meninggalkan Kota Pagar Alam tercinta. Enam jam kurang lebih, melewati setidaknya tiga kota; Lahat, Muara Enim, dan Prabumulih. Perjalanan menuju Lahat cukup mengasyikkan, walau sudah sering wara-wiri melewatinya, tetap saja pemandangan di kiri-kanan jalan begitu indah memukau; hamparan sawah hijau yang meneduhkan mata, bukit-bukit kecil berbaris dan berlapis-lapis, Sungai Lematang dan air terjunnya yang dingin menyejukkan, hutan dan kebun yang masih terjaga, lereng bukit yang curam dan dalam tapi memukau, udara yang bersih sejuk penuh oksigen. Oh, what a wonderful world...

Hanya butuh dua jam untuk sampai di Lahat, dan hanya dua jam pula aku bisa menikmati alam nan sejuk indah itu. Udara panas dan kotor mulai merasuk ke paru-paru, keringat mulai bercucuran, dahi mulai menghitam, gerah mendera... Tapi, seperti biasa, aku bisa menikmati ini semua. Hidup memang harus disyukuri bagaimana pun kondisinya, right? ;)

Memasuki Muara Enim, kondisi tidaklah berbeda, udara malah kian panas seiring teriknya matahari. Bau-bau tak sedap mulai merasuk. Sebagian penumpang tidak merasakan ini, karena mereka sedang tertidur pulas... Dan aku hanya bisa menikmati perjalanan ini dengan segala warna-warninya.

Hari beranjak siang, tubuh mulai nyaman dengan kondisi yang ada (cuaca panas, udara kotor dan berbau). Dan akhirnya tiba juga di terminal Karya Jaya Palembang. Naik metromini dua kali, plus
mbecak, akhirnya sampai juga di rumah teman sekitar pukul 14.30 WIB, alhamdulillah...

August 8th, 2009
Berbekal petunjuk jalan seadanya, pukul 06.30 WIB aku ikut meramaikan hiruk-pikuk Kota Palembang. Naik bis KM 12 menuju KM 9, tepatnya Asrama Haji, tempat Program Ilmu Cemerlang HPA (Herbal Penawar Al Wahida). Training ini sebenarnya sudah sering dilaksanakan, tapi baru kali ini aku ikut serta, karena yang jadi pembicara adalah CEO HPA yang datang dari Malaysia, Tn. H. Ismail bin H. Ahmad.

Sampai di sana langsung registrasi, and.... dapat tiga buku gratis! ;) Pesertanya lumayan banyak, sekitar 500-an.... Subhanallah. Bahkan ada nenek-nenek yang ikut! Duh, aku jangan sampai kalah semangat!!!

Dan inilah hasil jepretan Si Canon :

Lumayan... dapat kursi di tengah-tengah ruangan

With Didit, my neighbor


Waktu rehat dimanfaatkan juga untuk foto-foto ^_^


August 9th, 2009
Hari kedua pelatihan, banyak info-info terbaru yang disampaikan. Mengenai produk-produk makanan yang tidak halal dikonsumsi karena mengandung gelatin babi, seperti keju, cokelat, dan
ice cream. Duh, gak nyangka banget!!! Untuk saja aku tidak suka makan makanan jenis itu. Ada-ada saja di zaman sekarang ini, kita kudu hati-hati dan selektif dalam mengkonsumsi sesuatu, right? ;)

Saat menjelang siang, aku terserang kantuk hebat!!! Akhirnya saat waktu rehat tiba, aku mengajak temanku (Didit) untuk jalan-jalan sekaligus
shopping, hehe.

Sempat-sempatnya bergaya di tepi kolam Masjid Agung Palembang ^_^


Habis dari Masjid Agung, we're shopping to Pasar 16 Ilir Palembang. Di sini semua diobral!!! Semua pedagang berteriak-teriak, berebut menjajakan dagangannya. Tujuanku sih cuma satu, mencari oleh-oleh buat bokap, nyokap, and adik tersayang. Tapi sayangnya, Si Canon tidak bisa beraksi di sini, terlalu berisiko mengingat Pasar 16 begitu terkenal dengan garongnya yang
keren-keren, hehe.

Dari pasar, balik lagi ke Aula Asrama Haji, menyelesaikan pelatihan. Pulang... dan kesorean. Aku masih di bis saat adzan Maghrib berkumandang, huff! Tapi hiruk-pikuk Kota Palembang seolah tak peduli akan waktu. Ada sebuah fenomena menarik yang ku tangkap di sini, tapi sayangnya tak bisa ku ceritakan sekarang, anytime OK! ;)

And then, mampir ke kost sepupu yang tak jauh dari rumah teman tempat ku menginap. Melihat-lihat kondisi mereka sekaligus bersilaturrahim. Subhanallah, mereka cukup nyaman hanya dengan ruang petak 4 x 3 meter dengan segala pernak-pernik dan barang yang ada di dalamnya. Yah, yang penting memang bukanlah seberapa luas ruang yang kita tempati, tapi seberapa luas ruang hati kita untuk menerima segala kondisi yang ada dengan ikhlas...
Ya Allah, aku masih harus lebih banyak belajar tentang makna ikhlas.

Satu jam kemudian, barulah aku kembali ke rumah teman, berjarak kira-kira 250 meter dari kost sepupuku. Melewati pedagang koran dan majalan, aku mampir sejenak melihat-lihat dan akhirnya membeli satu eksemplar tabloid. Rasanya santai saja langkahku malam itu, menikmati udara malam Palembang yang mulai terasa nyaman di hidungku, dan semilir angin sejuk yang mengobati gerah sekujur tubuhku.

Malamnya setelah dinner, bercerita dan sharing sejenak. Lalu temanku yang pandai bergitar itu, mulai memainkan melodinya ^_^ Cihuuuy!!! Akhirnya kami begadang rekaman ala amatiran, haha. But, tentu saja rekamannya tidak bisa di-share... hanya untuk kalangan terbatas ^_^

Alhamdulillah, segala puji bagiMu Ya Rabb... atas segala nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepada kami...
Fabiayyi alaa irobbikumaa tukadzzibaan.

August 10th, 2009
Morning
Bersiap-siap untuk pulang, dan mampir ke Lahat, naik kereta pukul 09.00 WIB. Membawa tas dan kantong plastik besar di tangan kanan dan kiri, temanku menyandang ransel super berat di bahunya. Kami berkejaran dengan waktu, berlari-lari kecil sambil menahan beratnya beban. Akhirnya kami tiba di stasiun tepat seperempat jam sebelum keberangkatan.

You know... it's my first time getting on the train. Sebenarnya aku berencana untuk pulang naik bis, tapi karena ada seorang teman yang pulangnya ke Lahat dan karena tiket kereta juga lebih murah, akhirnya aku ikut naik kereta bersamanya.

Selama ini aku memang belum pernah naik kereta api. Jadi, seperti biasa... untuk hal yang baru, semua jadi pusat perhatianku. Memperhatikan hiruk pikuk penumpang yang hilir mudik, pedagang yang lalu lalang, pengamen yang ngotot dan yang santun, pembicaraan-pembicaraan yang menggelikan, sampai bau busuk WC kereta itu, ougghh! But, semuanya terasa nikmat saja. Aku pikir, inilah kehidupan rakyat yang jarang diekspos. Di sini, di kereta ini, aku melihat begitu banyak semangat dari orang-orang yang mencari nafkah di dalamnya. Demi mencari uang, rela menjajakan hanya beberapa bungkus nasi, beberapa botol air mineral, berpanas-panasan, berdesak-desakan. Aku mulai mengira-ngira, berapa ya.... penghasilan mereka per hari. Mereka harus membayarnya dengan kondisi yang seperti ini. Tapi, subhanallah... mereka begitu menikmatinya. Ya... aku menangkap satu pelajaran lagi dari perjalanan ini, bahwa apapun yang kita kerjakan, berapa pun yang kita hasilkan, jika kita dapat menikmatinya, maka kita bisa mendapatkan kebahagiaan dalam hidupa ini. Bahwa kebahagiaan itu bukan terletak pada nikmatnya, tapi pada rasa syukur atas nikmat apapun itu... *
Ah, aku masih harus lebih banyak belajar dari ini semua*

Potret seorang ibu tua yang sedang menyenandungkan lagu kehidupan, mengamen dari kereta ke kereta. It's awesome! Subhanallah...

15.50 WIB
Alhamdulillah, akhirnya tiba di Lahat. Bertemu dengan seorang sahabat lama sewaktu kami bersekolah di SPK Pemda Lahat, namanya Eti. Sesuai dengan yang telah direncanakan semula, kami pergi ke Asrama Puntang, yang pernah menjadi
istana kami selama tiga tahun. Masih teringat jelas, enam tahun yang lalu saat kami meninggalkan ini semua. Dan akhirnya kini, kami bernostalgia kembali, mengingat kenangan-kenangan manis semasa hidup di Asrama; main basket, nyelaber alias mengepel lantai yang lumayan luas, ngantri ompreng di ruang makan, nampung air (karena cukup sulit mendapatkan air di sini, maka untuk mandi cukup lah satu ember kecil saja), latihan nasyid di Musholla, berebut makanan di Kantin, begitu indah mengenangnya...

Tak banyak yang berubah, hanya cat dan bertambahnya dua buah bangunan asrama. Setelah mengambil beberapa foto dan berbincang sejenak dengan pemilik Kantin, kami pulang.

Papan nama masih yang dulu, yang dulunya "SPK & AKPER" kini hanya dihapus "SPK &"-nya saja. Menyedihkan.... aku tak habis pikir, kenapa tidak membuat yang baru saja ya ? *confuse mode on*

Di sinilah tempat tinggalku dulu...


Jadi inget banget zaman *nampung air*. Kalo yang paling banyak airnya dijuluki "Antu Banyu" alias "Hantu Air" hehehe


Hmmm... hanya cat dinding dan penghuninya yang berubah

Bangunan kantor dan kelas juga tidak banyak berubah


Bangunan ini memberi banyak kenangan manis, tempat di mana dulu aku merekam semua yang difatwakan oleh guru-guru


Musholla ini punya kenangan tersendiri di hatiku. Jadi inget tim nasyid Miftahul Jannah yang sering latihan di sini ^_^


17.30 WIB
Tiba di rumah sahabatku yang satunya, Maliana. Dia belum lama menikah. Sudah lama juga tidak bersilaturrahim ke sini. Keluarganya sudah ku anggap sebagai keluarga sendiri. Banyak yang berubah, terutama tampilan rumah dan aksesoris rumah yang telah dipoles manis.

Momen seperti ini jangan lupa diabadikan ^_^
(Maliana, nomor 1 dari kanan. Eti, nomor 2 dari kanan. Di sebelahku, Ibunya Maliana, biasa dipanggil "Umak")


20.00 WIB Kurang Lebih
Alhamdulillah, finally tiba di rumah Eti, tepatnya di Desa Banjar Sari. Karena letih, kami bercerita sejenak lalu beristirahat jauh lebih awal dari biasanya.

August 11th, 2009
Pagi yang segar dan cerah, tubuh jauh lebih fit setelah beristirahat. Setelah sarapan, beres-beres rumah, melihat-lihat foto kenangan, lalu kami mengambil air di sumur. Oh, it's so wonderful! Ada kenikmatan tersendiri ketika menimba air dari sumur itu, dan airnya jernih... subhanallah.

And then, kami masak... cihuyyy!!! Inilah yang ditunggu-tunggu, karena aku suka bereksperimen *
walau rasanya belum tentu enak* :D Akhirnya, terciptalah sayur bening bayam, sambal caluk, and... ikan mujahir pangggang yang muaknyussss tenannnn...

Jreng...!!!


Hmmm.....

Di tengah asyik-asyiknya memanggang ikan, aku dicakar oleh kucing ini, dia terlalu laper and gak dikasih-kasih akhirnya dia nyakar... *Aku sih kurang sensitif!* (doh)


Setelah makan-makan, ba'da Zuhur kami ke sungai Lematang Lahat di Desa Banjar Sari, berjarak kurang lebih 200 meter dari rumah Eti. Subhanallah... indahnya pemandangan di sana, ditambah jembatan gantung yang berayun-ayun ketika kita berjalan di atasnya, seruuu!!!

Ck ck ck...


Sungai Lematang yang sudah terpolusi *berwarna coklat* :(


Deuh! Gayanya dua sohibku ini... ^_^

Haha...


Anak-anak yang sedang bermain juga kami ajak berfoto ria ;)


Keasyikan jadi lupa waktu, ternyata hari sudah sore... Buru-buru kami pulang, and berkemas-kemas. Lalu kedua sohibku ini mengantar aku menunggu bis tujuan Pagar Alam. Kebetulan rumah Eti terletak di jalan Lintas sumatera, jadi aku menunggu bis dari Palembang yang lewat...

Nyaris tidak dapat kursi, alhamdulillah finally pukul 16.15 WIB aku berangkat pulang menuju kota tercinta, Pagar Alam.

Tak terasa, perjalanan ini berakhir sudah, begitu banyak pengalaman dan pelajaran yang tak dapat ku ceritakan semuanya di sini. In the end of this post, I just wanna say, subhanallah walhamdulillah wallahuakbar!!!