Monday, May 31, 2010

Gitarku Kelu

Jika saja ku bisa berlari
Mungkin t'lah lama kutemui damai hati
Namun tidak
Aku hanya bisa bersembunyi
Menatap lekat dari kejauhan
Pada sejarah mimpi-mimpi

Kukira aku mampu berpaling
Semudah langit berganti wajah
Namun keliru
Aku hanya membuatnya makin menderu
Menyimpan kata sebait lagu
Pada nada-nada rindu


Dalam sulut raga jiwa
Mungkin semua itu perlu
Entah kini atau dulu
Sebab gitarku kelu

Gambar diambil dari sini

Thursday, May 27, 2010

Bertahan

Entah sampai kapan
Kata 'kan mengalir perlahan
Bergemericik di sungai jiwa yang letih
Muaranya tak bernama


Mungkin nanti
Saat kata itu tak ada lagi
Yang ia tahu hanya satu
Bertahan...
Agar tak henti
Bertahan...
Agar tak mati
Gambar diambil dari sini

Wednesday, May 12, 2010

Pinta Air Mata

Sebenarnya aku t'lah begitu lelah...
Mengalir di tepian matamu
Menderas sebab sesaknya dadamu
Membuat sedu sedan wajahmu


Sebenarnya aku t'lah begitu ingin...
Sekadar beristirahat sejenak
Mengumpulkan kembali sisa-sisa energiku
Agar kelak menjelma, hanya karena bahagia

Sebenarnya aku t'lah begitu rindu...
Melihat senyum manis itu
Yang terukir ikhlas di wajahmu
Bukan senyum kegetiran, tanpa lagu...
***
Gambar diambil dari sini.
*untuk seseorang yang tengah berduka*  "Menangislah, namun jika tiba saat tersenyum, tersenyumlah dengan indah."

Monday, May 10, 2010

Cobalah

Cobalah,
Tersenyum pada mentari
Mungkin hangat sinarnya 'kan menghapus gundahmu
Mungkin nyala terangnya 'kan melipur laramu

Cobalah,
Angkat wajahmu pada langit
Mungkin megahnya 'kan menyapu air matamu
Mungkin indahnya 'kan menghibur hatimu


Cobalah,
Beri jeda pada waktu
Agar sang fajar 'kan lebih lama menemanimu
Menyemai rasa rindu

Thursday, May 06, 2010

Sayap Kata

Wahai kata-kata... izinkan ku terbang bersama sayapmu
Mengarungi angkasa makna di langit nan biru
Merentang jiwa pada luasnya rindu
Menghirup nafas bait nan indah dalam sejuk anginmu



Tiba-tiba Kata berbisik, "Sayapku kecil... takkan sanggup membawamu kesana."
Aku tersenyum seraya menjawab, "Tak apa, tolong bawa aku... meski aku akan jatuh sebelum sampai di sana."

***

Kata yang lain berujar, "Sayapku luas... kau bisa naik kapan pun dan ke mana pun kau mau."
Aku tersenyum datar, lalu berkata, "Ingin... sekali kucoba tuk bersandar padamu, tapi maaf... sungguh aku tak mampu."
Kata itu bertanya heran, "Mengapa dikau tak mampu? Tidakkah kau mau mencoba? Lihatlah sayapku ini..."
Aku terdiam sebentar, lalu menjawab dengan tatapan mata yang nanar ke angkasa... "Ah... aku tak ingin sayap yang luas... karena mungkin akan sulit bagiku, menemukan makna dibalikmu."