Tuesday, June 24, 2008

Terkenang Kembali (1)

Mengenang itu memang mengasyikkan. Apalagi yang dikenang adalah kenangan manis tak terlupakan.
Saya terkenang kembali dengan Latihan Dasar (Latsar) II Barisan Puteri Keadilan (Santika) yang pernah saya ceritakan di blog beberapa bulan lalu. Tepatnya 13-15 Februari di Martapura kami ditempah menjadi kuat phisique-ly, mental-ly, and spiritual-ly, he he.
Saya ingat, ketika latihan-latihan dimulai, adrenalin saya terpacu. Terutama saat terjun dari pohon setinggi kurang lebih 20 meter. Hmm... asyik juga ternyata. Ingin rasanya mengulang kembali. Dan puncaknya adalah ketika long march berjalan menyandang ransel bag berat menyusuri jalan setapak, berliku, berkerikil, berdebu, menanjak, menurun, melewati sungai, dan tentunya menikmati indahnya pemandangan sawah hijau terhampar luas sejauh mata memandang. Walau terasa sangat berat, kaki tak berasa lagi (saking lelahnya berjalan), akhirnya dalam waktu 5 jam, perjalanan panjang itu berakhir melegakan.
Banyak pelajaran dan pengalaman berharga yang saya dapatkan, dan yang lebih manis adalah ketika mengenang kebersamaan dengan teman-teman dari berbagai daerah, merasakan nikmatnya Ukhuwah Islamiyah.
Sekali-kali ambillah waktu untuk mengenang, karena dengan begitu terkadang kita bisa mendapatkan semangat yang tak terduga, keceriaan hati yang bermakna. Selamat mengenang.
to be continued ...
NB : Buat para anggota "Az Zahroh" (Masyita, Uul, Yelin, Tris, Linda, Lidya, Ummi, Siti, Suci) dan teman-teman lain yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu, Just Keep Spirit! Allah's with us!!!

Thursday, June 19, 2008

Inspiration of June 19th, 2008

"Hidup Itu Berproses"
NB : Inspired from "Dalam Mihrab Cinta" by Habiburrahman El Shirazy.

Tuesday, June 10, 2008

Inspiration of June 10th, 2008

"Hal-hal yang Paling Penting
tidak Pernah Boleh Berada di Bawah
Hal-hal yang Paling Tidak Penting"
Inspired by The Seventh Habits of Effective People

Saturday, June 07, 2008

Angin Kelabu di Pagi Hari


Entah apa yang ingin ku tuliskan di sini, tapi yang pasti perasaan ku saat ini sedang sangat kacau. Bak angin puyuh yang memporak-porandakan bumi. Bak ombak yang menerjang menghempas badai. Ingin kulukiskan apa yang sedang ku rasa, ingin ku bagi sesak di dalam dada ini. Namun sulit rasanya mulut ini berucap, sulit rasanya hati ini membagi derita.


Aku ingin seperti mentari… yang senantiasa menebarkan sinarnya tanpa henti, tanpa lelah. Memberikan secercah cahaya tanpa ingin energi itu kembali padanya. Matahari, ia selalu punya energi, ia menyinari dunia hingga dunia pun terang ceria.


Aku ingin seperti karang… yang tegar, teguh, mempesona. Yang bertambah kuat kala hantaman ombak besar senantiasa mendera.


Aku ingin… namun aku bukanlah mentari, bukan jua karang. Aku hanyalah seorang anak manusia, yang kadang tertawa kadang menangis. Yang tak selalu punya cahaya untuk dibagi, bahkan kadang tak punya cukup cahaya untuk menerangi diri sendiri.




NB : Hidup memang seperti roda yang berputar, right ? I can just smiling to face it :)

Wednesday, June 04, 2008

Suci Sekeping Hati

By : Saujana
Sekeping hati dibawa berlari
Jauh melalui jalanan sepi
Jalan kebenaran indah terbentang
Di depan mata mu para pejuang
Tapi... jalan kebenaran
Tak akan selamanya sunyi
Ada ujian yang datang melanda
Ada perangkap menunggu mangsa
Akan kuatkah kaki yang melangkah
Bila disapa duri yang menanti
Akan kaburkah mata yang menatap
Pada debu yang pasti kan hinggap
Mengharap senang dalam berjuang
Bagai merindu rembulan di tengah siang
Jalannya tak seindah sentuhan mata
Pangkalnya jauh ujung belum tiba
***

Hmm, hidup memang penuh ujian. Namun, walau aral melintang pukang, semoga kita bisa lulus ujian dengan nilai terbaik. Amiin.