Saturday, July 21, 2012

Berkunjung ke Biofarma Itu Ternyata Seru!

Wow, it's July temans! Ga kerasa udah berhibernasi sedemikian lama. Hihihi. Well, ternyata 3 bulan sudah cukup membuat saya rindu menulis di sini. Yeah... walaupun kali ini saya akan bercerita soal di luar kehidupan pribadi saya. #ihik (Soal curhat-mencurhat biarlah nanti sesi lain saat mood menulis saya sudah muncul kembali :p)

Seminggu yang lalu, tepatnya hari Sabtu, 13 Juli, bersama teman-teman dari DeBlogger saya berkunjung ke Biofarma, Bandung, untuk mengikuti workshop tentang imunisasi. Jujur saja, sejak awal mendengar kata "Imunisasi" saya jadi antusias. Saya penasaran seperti apakah nantinya info-info yang diberikan. Apakah hanya info-info standar yang sudah saya ketahui (saya cukup tahu tentang imunisasi karena saya ex. nurse :p), ataukah pencerahan yang akan menambah wawasan saya, atau bahkan lebih jauh lagi akan mendobrak stigma yang ada di pikiran saya untuk tidak mengimunisasi anak saya kelak? Hmm... just let's see. Yang pasti sih saat itu saya hanya memikirkan satu hal, yang penting jalan-jalan! :D

Biofarma Itu...

Temans, di sini saya baru tau bahwa Biofarma itu bukanlah perusahaan obat! :D Ternyata Biofarma hanya memproduksi Vaksin dan AntiSera. Biofarma yang merupakan perusahaan BUMN terbaik 2011 ini ternyata adalah pengekspor 50% kebutuhan vaksin di dunia lho! Ada 117 negara yang telah menerima produk dari Biofarma, termasuk negara-negara Islam seperti Iran, Pakistan, dll. 

Biofarma awalnya dipelopori oleh ilmuwan Belanda di zaman baheula dulu, namanya L. Otten (1923). Awalnya ia dinamai Parc Vaccinogen, lalu berubah menjadi Landskoepok Inrichting. Pada masa kependudukan Belanda, ternyata telah ada program vaksinasi. Di tahun 1942 masa kependudukan Jepang, namanya berubah lagi menjadi Bandung Boeki Kenkyushoo. Setelah Indonesia merdeka, menjadi Perusahaan Negara Pasteur (1955) dan kini dikenal sebagai Biofarma. (Deuh, panjang juga ya perjalanannya, dan nama-namanya juga bikin pusing hihi!)

Suasana Worksop

Workshop ini juga dihadiri oleh Wakil Walikota Bandung lho!

Kesan Pertama

Saat pertama kali menginjakkan kaki di sini, yang pertama kali saya rasakan adalah sejuk. Lingkungannya asri dan alami banget. Cukup bersih. Banyak pepohonan dan ragam tanaman hijau lainnya. Walaupun bangunannya sudah tua dan bergaya Belanda, namun cukup nyaman lah berada di sini. 

Oh iya, satu lagi yang khas yang saya rasakan adalah, dua tanda peringatan. :D Di mana-mana saya selalu menemukan mereka. Pertama adalah "Pakailah air seperlunya saja." Kedua, "Matikan lampu jika tidak digunakan". Bahasa tepatnya saya lupa, tapi kurang lebih seperti itu. Well, itu menunjukkan bahwa Biofarma ini sangat concern menerapkan konsep "Green Office". Belakangan saya tahu ternyata Biofarma memang peraih banyak award, yakni Evironment Award,  Indonesia Green Office 2012 dan masih banyak penghargaan lainnya. Wah, keren ya!

Factory Tour

Kami sempat berkeliling ke museum dan tempat-tempat pembuatan vaksin. Yang seru adalah, setiap kami akan masuk ke dalam ruangan tempat di mana vaksin-vaksin itu dibuat, kami harus melakukan dua prosedur menggelikan (Ini bagi saya sih :p). Yakni mencuci tangan dan memakai jas warna putih yang gedeee banget ukurannya :)) Saya kira, nanti kami akan bersentuhan dengan benda-benda steril atau akan masuk ke ruangan produksi. Ealah, ternyata cuman ngeliat dari kaca koridor doank, hihihi. Well, itu semua karena saking protektif nya mereka terhadap kebersihan diri dan lingkungan.
At Museum, Mba Ratna menjelaskan tiap benda yang ada.
See? Jas dan topi putih menunggu Anda :))
Petugasnya ramah-ramah lho! :)
Etalase Vaksin Produksi Biofarma
Surprised

Setelah mendengar penjelasan dari para ahli dari Biofarma, saya kaget bahwa ternyata vaksin yang dipake sehari-hari oleh tenaga medis di Indonesia adalah buatan Biofarma sendiri. Wow! Keren ya. 

Dan dari kunjungan ke tempat pembuatan vaksin, trus dijelaskan prosesnya, tidak ada satu pun sel makhluk hidup yang mengandung huruf "B" :D Paling hanya sel ginjal monyet (untuk pembuatan vaksin polio) :p

Fakta-fakta Tentang Imunisasi

Di sini saya juga baru tahu fakta sebenarnya tentang imunisasi, dibalik isu-isu yang beredar. Terus terang, memang saya menganut paham "anti imunisasi" :D Mungkin memang doktrin itu yang telah tertanam di benak saya, bahwa imunisasi itu adalah cara kaum yahudi mengurangi populasi manusia di bumi ini. Dan memang, entah kenapa, saya tidak langsung mencari tandingan informasi yang berimbang. Ditambah teman-teman yang berceloteh, "Imunisasi itu gak diperlukan, ASI Eksklusif dan colustrum sudah cukup untuk imunitas anak seumur hidup". 

Ternyata tidak begitu temans, saat ini kuman, virus, dan bakteri sudah bermutasi sedemikian rupa sehingga kita tidak bisa begitu saja mengabaikan. Dari Paparan dokter Novi, saya menangkap bahwa jika ada satu orang anak yang tidak diimunisasi dalam suatu populasi, maka ia akan membawa virus/bakteri ke anak-anak yang lain, walaupun ia sendiri tidak terjangkit.

So, ternyata memang isu-isu cuman isapan jempol temans. :D

Soal Kontroversi Vaksin Meningitis

Nah, ini nih bagian yang paling menarik buat saya. Yakni tentang proses pembuatan vaksin Meningitis. Temans, ternyata ya, Vaksin Meningitis ini memang tidak diproduksi oleh Biofarma karena sifatnya musiman saja dan Meningitis bukanlah penyakit yang mewabah di Indonesia. Namun, hal ini menjadi kontroversi ketika musim haji tiba. Kenapa? Karena vaksin yang diimpor itu, dikabarkan berasal dari babi. Hiy! Mendengarnya saja kita bergidik.  

Tapi tunggu dulu, ternyata fakta yang ada, tidak sedemikian mengerikan. Dari penjelasan yang dipaparkan oleh Ratna Wingit, salah satu staf ahli di Biofarma, memang benar bahwa ada unsur dari babi yang digunakan dalam pembuatan vaksin Meningitis, yakni tripsin, sebuah enzim yang digunakan sebagai katalisator. 

Ratna menerangkan, bahwa saat ilmuwan membuat vaksin meningitis ini pertama kalinya, puluhan tahun yang lalu, diibaratkan sebuah proses pembuatan bonsai. Ada tahapan pembibitan, pemupukan, dan pemotongan ranting-rantingnya sehingga terbentuklah bonsai indah yang kita inginkan. Nah, bisa dianalogikan si tripsin ini tadi adalah sebagai alat pemotongnya. Jadi, sebenarnya tidak masuk ke dalam vaksin itu sendiri.

Well, saya benar-benar baru tahu fakta ini. Dan terheran-heran, betapa ekstrimnya media memberitakan sehingga tiap tahun menjelang musim haji hal ini selalu dibahas tak berkesudahan. #fyuuuh #elapkeringat 

Dan yang bodohnya lagi, mengapa mereka terus memperdebatkan soal unsur "babi" itu di dalam vaksin, sedangkan proses pembuatan "induk vaksin" yang memakai "tripsin" itu telah terjadi lebih dari 50 tahun yang lalu!

Well, silakan masing-masing dari kita menyimpulkan sendiri ;)

Produk Baru Biofarma

Oh iya, Biofarma saat ini memiliki produk baru yang keren lho! Yakni Flubio (Vaksin Influenza) HA dan Vaksin Hepatitis B Rekombinan. Kedua vaksin ini khusus untuk usia > 12 tahun. So, rata-rata karyawan Biofarma divaksin Flubio sehingga tidak ada alasan gak masuk kerja karena flu, hehehe. Namun, vaksin Flubio ini hanya bertahan satu tahun. So, setelah setahun harus diimunisasi lagi.

Selain itu, ternyata Flubio tidak bisa diterapkan untuk penderita alergi telur atau protein. Karena vaksin ini terbuat dari embrio telur.

Vaksin Hepatitis B Rekombinan dimaksudkan agar dapat memproteksi kita dari infeksi virus Hepatitis B. Hal ini wajar karena memang angka kejadian penderita Hepatitis B di Indonesia masih cukup tinggi, terutama di daerah-daerah terpencil yang belum sadar imunisasi.

InfoImunisasi[dot]Com

Pada saat yang bersamaan dengan workshop ini, Biofarma meluncurkan situs website terbarunya, yakni InfoImunisasi[dot]Com. Web ini berisi info-info tentang imunisasi, baik tentang sejarahnya, tips-tips imunisasi, bahkan daftar rumah sakit di Indonesia yang melayani imunisasi. 

Selain itu, dari website ini kita dapat mendapatkan informasi sesuai dengan usia bayi. Jika telah mendaftar di situs ini, maka si ibu akan mendapatkan info melalui handphone. Praktis kan! ;) Selain itu, ada notifikasi atau reminder untuk jadwal imunisasi selanjutnya. 

Wuih, gak kerasa udah panjang banget nih postingan :))

Ah, perjalanan ke Bandung kemarin bener-bener gak sia-sia. Selain mendapat pengetahuan yang mencerahkan, saia juga sempat melahap mencicipi menu-menu sedap di Bancakan! #nyammm 

Well, sejak saat ini saya bertekad untuk mengimunisasi anak saya kelak. Demi kepunahan si virus dan bakteri beserta jajarannya. #elusperut

Dan semua tak ada artinya tanpa bernarsis-ria bukan? :D