Tuesday, August 28, 2007

Anda Maag ? Mungkin Ini Akan Membantu

Percaya atau tidak, penyakit orang kebanyakan saat ini adalah gastritis atau yang sering dikenal dengan penyakit maag. Para pelajar, mahasiswa, eksekutif muda, bahkan yang tua semuanya terjangkit penyakit ini. Pertanyaannya adalah mengapa semua orang bisa dengan mudahnya terjangkit penyakit ini ? Jawabannya simple saja, karena kebiasaan jajan (makan makanan fast food), sering telat makan, dan stress. Dari ketiga penyebab tersebut, stress adalah faktor yang paling cepat memicu penyakit maag.

Di dalam otak kita, terdapat berjuta-juta sel saraf yang saling bersinergi dengan organ-organ tubuh kita. Salah satunya adalah sel saraf otak yang langsung berhubungan dengan organ pencernaan (lambung). Mungkin para pembaca sering mengalami, ketika kita nervous atau takut ketika mau naik ke panggung atau podium, maka perut kita mendadak mules. Atau ketika kita mendengar kabar buruk atau sesuatu yang mengejutkan dan tidak mengenakkan hati, tiba-tiba saja muncul rasa nyeri di perut / lambung kita. Dalam kasus lain, stress juga bisa menyebabkan anoreksia atau tidak adanya nafsu makan. Biasanya stress atau depresi ini berlangsung lama sehingga timbullah penyakit maag.

Faktor lainnya adalah terlambat makan dan kebiasaan jajan. Mungkin kita punya pekerjaan yang super penting sehingga tidak punya waktu untuk makan. Dan penyebab sebenarnya dari terlambat makan adalah psikologis. Kebiasaan jajan atau makan makanan cepat saji juga memicu penyakit maag. Umumnya makanan cepat saji (fast food) merupakan makanan yang tinggi karbohidrat dan rendah serat. Bahkan ada makanan cepat saji yang mengandung bahan yang berbahaya bagi tubuh. Contohnya, makanan yang digoreng. Selain kandungan minyaknya tinggi, bila tidak diolah dengan benar -misalnya penggorengan dengan minyak yang sama lebih dari tiga kali penggorengan- maka akan menimbulkan zat pemicu kanker pada makanan itu. Apalagi jika pedagangnya menggunakan minyak jelantah yang sebenarnya sudah tidak boleh lagi dipakai. Selain itu, fast food juga sering mengandung pengawet, penyedap, pewarna, pengental, dan bahan-bahan kimia tambahan yang tidak baik bagi sistem pencenaan.

Satu-satunya solusi bagi orang yang terjangkit penyakit maag adalah menjaga psikis dan memperbaiki pola makan. Cari ilmu tentang bagaimana mengatasi stress dan depresi. Dan back to nature, usahakan agar makanan yang dikonsumsi memang benar-benar baik bagi tubuh, makanlah pada waktunya, dan jika memungkinkan usahakan berpuasa secara berkala. Untuk resep jus buah bagi penderita maag, buah pisang cukup baik untuk mengurangi asam lambung. Berikut resepnya :

Shake Pisang
Bahan :
· Pisang ambon 100 gr
· Susu segar ¼ gelas
· Madu 1 sdm
· Es serut halus ½ gelas

Cara Membuat :
1. Campur semua bahan, lalu blender
2. Hidangkan segera
(untuk 1 gelas)

Semoga bermanfaat !

NB : Insya Allah pada waktu lain, saya akan menuliskan tentang bagaimana menangani depresi dan stress.

Friday, August 24, 2007

Sakit ??? Back to Nature !

Ketika kita menderita sakit, maka hal apa yang pertama kali terlintas di pikiran kita ? Jawabannya adalah OBAT. Sakit gigi, sakit kepala, sakit perut, sepertinya sangat akrab dengan kehidupan kita sehari-hari. Tahukah Anda, bahwa obat-obatan yang Anda konsumsi hanya menghilangkan gejala-gejala itu dan jika Anda sering mengkonsumsi obat-obatan tersebut, maka sisa bahan kimia yang terkandung dalam obat akan mengendap di ginjal Anda. Obat-obatan ringan yang sering kita beli di warung ternyata punya efek yang cukup signifikan terhadap tubuh kita. Padahal, jika kita mau menilik penyakit-penyakit ringan yang kita alami, seringkali penyebabnya adalah diri kita sendiri.

Misalnya sakit gigi, sebenarnya itu terjadi karena kita memelihara kebiasaan buruk yang merusak gigi kita sendiri, apa kebiasaan buruk itu ? Jawabannya, malas sikat gigi. Padahal mulut kita sudah terasa gerah, dan rasanya ketika mengucapkan sesuatu ada bau yang tidak enak keluar dari mulut kita. Contoh lainnya, sakit kepala dan sakit perut. Menurut hasil penelitian, sakit kepala seringkali disebabkan oleh psikis dan emosi (kecuali sakit kepala yang disebabkan oleh cidera kepala). Ketika kita depresi dan emosi memuncak dalam menghadapi suatu masalah, maka hal itu akan sangat berpengaruh pada fisik kita. Tidak hanya akan menyebabkan sakit kepala, jika sudah sampai pada titik tertentu maka stress bisa menyebabkan gangguan metabolisme tubuh, gangguan sistem peredaran darah, gangguan tidur, diare, sakit perut, bahkan tekanan darah tinggi.

Dalam hal lain, gangguan pencernaan misalnya, seringkali disebabkan oleh pola makan kita yang salah. Seiring kemajuan teknologi, makanan semakin beragam baik dalam hal rasa, penampilan, maupun penyajiannya. Proses pengolahan makanan pun makin beragam, dari proses pewarnaan, pengawetan, penambahan bahan-bahan lain. Hasilnya, makanan pun lebih menggugah selera, nyaman untuk dikonsumsi dan cepat saji, praktis pula. Fast food umumnya mengandung gula dan lemak tinggi, tapi seratnya rendah. Dan jika kebiasaan mengkonsumsi fast food tidak diimbangi dengan sayuran dan buah segar sebagai sumber serat dan antioksidan alami, maka akan muncul berbagai macam penyakit pencernaan. Mulai dari penyakit maag, diare, obesitas, konstipasi, bahkan sampai kanker usus. Apalagi kalau pola makan tersebut ditambah dengan kebiasaan merokok, minum minuman beralkohol, dan kurang olahraga. Lengkap sudah sarana penyakit untuk bercokol dan membuat sarang di tubuh ini.

Alangkah baiknya jika kita mengkaji kembali, apa sih yang sudah saya konsumsi ? Apa saya memang sering stress belakangan ini sehingga saya sulit tidur dan sering sakit kepala ? Apa saya memang jarang sikat gigi sehingga gigi saya penuh dengan karang gigi ? Kita sendiri lah yang bisa menjawabnya. Jargon yang sedang tenar disebarkan saat ini adalah ”Back to Nature”. So, kita bisa mengkonsumsi buah dan sayuran segar untuk menetralisir racun dalam tubuh kita yang berasal dari makanan-makanan fast food. Selain itu buah dan sayuran juga bisa mencegah berbagai penyakit dan bisa menyegarkan tubuh sehingga aktivitas penting kita tidak terganggu oleh berbagai keluhan penyakit. So, let’s back to nature...! ;)

NB : Insya Allah dalam waktu dekat akan saya tuliskan resep jus buah dan sayuran untuk berbagai penyakit. Semoga bermanfaat.

Saturday, August 18, 2007

Memaknai Kemerdekaan

Allaahuakbar, laailaahaillallah, muhammadurrasuulullah, merdeka !!!

Berbicara tentang kemerdekaan negeri, telah enam puluh dua tahun lamanya kita menikmati kebebasan dari para penjajah bangsa ini. Terlepas dari permasalahan negeri ini yang telah lama merdeka, saya lebih tertarik untuk mengutarakan kemerdekaan diri. Ketika kita berbicara tentang kemerdekaan diri, mungkin sebagian besar dari kita masih mengernyitkan dahi. Sudah merdekakah diri ini ? Sudah bebaskah diri ini dari segala bentuk penjajahan ? Hanya pribadi kita masing-masing yang bisa menjawabnya.

Dalam memaknai kemerdekaan, menurut saya sederhana saja. Kita perlu mengkaji kembali kemerdekaan diri kita sendiri. Masihkah kita terkungkung dan sulit keluar dari keterpurukan diri ? Jika kita melihat lebih dalam, meresapi, dan mau jujur, jangan-jangan diri kita belum merdeka... ?
Wallahua'lam bishawab.

Friday, August 10, 2007

Masa Lalu T'lah Berlalu

Semua yang lalu telah berlalu. Aku telah meninggalkan masa lalu, tentu saja. Tapi, entah mengapa, ada kenangan masa lalu yang tak terlupakan. Kenangan pahit, pun kenangan manisnya.

Mengingat masa lalu, seperti kembali pada semangat yang dulu pernah begitu membara, semangat yang memuncak, hingga diriku sepertinya berada di kesadaran yang sangat…. Mengingat masa lalu, adalah juga mengingat kesedihan, kepiluan, kekecewaan, harapan-harapan lama, kesepian, perjuangan. Namun, ternyata, hal yang sulit itu….. berlalu juga. Ternyata, hal yang menyesakkan dada itu, berlalu juga.
Masa lalu, tidak boleh kita tinggalkan begitu saja, meski kita memang perlu beranjak darinya, tak perlu berlama-lama. Masa lalu, adalah tempat kita bercermin, tempat kita belajar, tempat kita menguak misteri diri kita sendiri, tempat kita mengenang… suka dan dukanya, meresapi kembali… berbagai perasaan yang muncul kala itu, dan lain sebagainya.

Ya… bagaimana pun masa lalu tak kan pernah kembali. Masa lalu adalah hal yang paling jauh dari diri kita. Walau masa lalu itu bernama "satu detik yang lalu", tetap saja kita tak bisa mengembalikan masa itu, tetap saja masa itu sudah berlalu. Semoga, ketika diri ini mengenang masa lalu, hanya pelajaran dan hikmahlah yang bisa diambil darinya. Bukan kesedihan, kekecewaan, dan keputusasaan yang mematikan masa depan. Amin.

Friday, August 03, 2007

Senja... Aku Malu

Duhai matahari senja...
Aku malu padamu
Engkau senantiasa menerangi bumi
Tanpa keluh kesah
Tanpa rasa bosan mendera

Engkau pulang dengan indah
Menyisakan kesan lembut nan manis
Hingga ku harap bersua kembali
Esok sore

Duhai matahari senja
Sungguh diri ini malu padamu
Menerangi diri sendiri pun tak mampu
Sejenak tercahayai, jenak kemudian redup kembali


NB : Duh, saya malu sekali sama energi matahari yang tak pernah pudar. Senantiasa menyinari sekitarnya tanpa henti. Ya, walau memang semangat manusia ada kalanya redup. Semoga cepat tumbuh kembali. :)