Monday, September 10, 2007

Sakit Berbuah Pahala

Sehari yang lalu, saya mendapatkan sarana pahala baru dari Allah. Sarana yang insya Allah bisa menggugurkan dosa-dosa dan menambah pahala jika hati ikhlas menerimanya.

Tepatnya kemarin pagi ± pukul 05.15, ketika saya mengerjakan tugas kesekretariatan untuk acara Deklarasi KGC (Komunitas Generasi Cendekia), jari saya teriris pisau cutter saat memotong kertas. Masya Allah, saya tidak menyangka ketika saya lihat luka di jari tengah tangan kiri saya itu cukup lebar dan dalam. Rasanya perih sekali, darahnya langsung mengucur deras. Saya langsung relfleks mencari kain untuk membalut luka saya itu. Setelah darahnya berhenti, saya kembali mengerjakan pekerjaan saya yang sempat terhenti karena memang harus selesai pagi itu juga. Walau jari gemetaran, saya masih mengetik semampu saya. Akhirnya, sekitar pukul 06.15 pekerjaan saya selesai juga.

Setelah itu, saya memutuskan untuk mencari pertolongan untuk menangani luka saya. Saya mulai menimbang-nimbang, ‘Lukanya kira-kira perlu ditangani medis nggak ya ? Atau cukup dikasih plester ?’. Akhirnya setelah dipikir-pikir, saya langsung pergi ke rumah sakit. Sampai di rumah sakit, saya langsung menemui rekan kerja saya, dan minta tolong. Tapi, ternyata setelah lukanya dibuka, darahnya masih mengalir. So, tidak bisa hanya diperban begitu saja karena walau begitu darahnya masih akan terus mengalir. Akhirnya, saya ke emergency. Dan... seperti yang saya duga, lukanya mesti dijahit. Hiks! Ya Allah, ‘semoga rasa sakit ini menjadi ladang pahala’, batin saya. Teman saya pun langsung membius lukanya. Dia bilang, "sakit ya ?", mungkin dia khawatir. Lantas saya jawab, "Ga pa pa, silakan... lebih cepat lebih baik". Setelah kurang lebih setengah jam, alhamdulillah selesai, dan hasilnya tiga jahitan menempel di ujung jari saya.

Saya tidak pernah membayangkan sebelumnya akan separah itu, saya pikir hanya perlu diplester saja. J Hmm... kalo sepintas saya pikir, 'Wah, gimana saya ngetik ya ... ? Salah satu jari saya harus pensiun untuk sementara waktu...’ Saya mulai merenung, Ya Allah… mungkin luka ini bisa menjadi sarana penggugur dosa-dosa hamba, mungkin juga bisa menjadi ladang pahala jika hamba menerimanya dengan ikhlas dan lapang dada. Akhirnya pikiran saya terbuka, saya ikhlas dan senang menerima kejadian ini. Banyak hikmah yang bisa saya peroleh dari hal ini, belajar bersyukur, belajar untuk tetap bertahan walau kondisi sedang lemah, belajar memaksimalkan potensi lain ketika salah satu potensi tidak bisa difungsikan.

Semoga... kita semua bisa mengambil pelajaran dan hikmah dari setiap kejadian yang ditunjukkan olehNya. Hingga tak ada satu pun yang terlewatkan tanpa kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran darinya. Menjelang Ramadhan, semoga kita bisa lebih siap menghadapinya. Ilmu, kesehatan fisik, mental, dan spiritual kita, menjadi sangat penting dalam menentukan kesuksesan kita pada bulan Ramadhan nanti. Selamat menyambut bulan Ramadhan, bulan yang penuh kemuliaan.

1 comment:

Anonymous said...

Asslmlykum...
slama ukhwah..
trims tuk postingan ini.
af1 klo an lncang ksih comment...
hny pngen ikt gbung ma KGC, sya dlu ikt kgtan KGC wktu SMA, tpi skrang gak da lagi kgtan KGC di SMA q...