Wednesday, September 12, 2007

Nyanyian Menjelang Ramadhan ; Dzikrul Maut

Beberapa hari ini, saya diingatkan kembali oleh Allah tentang kematian. Seorang pasien lama –yang pernah saya ceritakan di postingan yang berjudul "Saat Hatiku Begitu Pilu"– tepatnya malam Jum’at lalu telah berpulang ke rahmatullah. Masya Allah… saya jadi teringat terus saat ia masih saya rawat di rumah sakit tempat saya bekerja. Ia bertahun-tahun mengidap penyakit tumor yang sudah menjalar ke separuh wajahnya. Senyumnya yang tegar, keluarganya yang ramah, jiwanya yang tabah, masih sangat segar dalam ingatan. Ya Allah ya Rabb… masukkanlah ia ke dalam jannahmu. Jadikanlah kesabaran dan keikhlasannya sebagai ladang tabungan pahala untuk menghadapmu. Ampunilah dosanya, terimalah amalan ibadahnya Ya Allah. Amiin.

Ketika diri ini dihadapkan pada fenomena seperti ini, hati terasa sangat terenyuh. Membuat diri ini menerawang… Ya Allah, hamba tidak tahu kapan saat itu datang menjumpai hamba. Hamba tidak tahu, akan berapa lama lagi hamba tinggal di dunia ini ? Akan berapa kali lagi Ramadhan yang akan hamba temui? Ya Rabb, hamba tidak tahu, akankah akhir kehidupan hamba khusnul khotimah ? Ataukah sebaliknya ? Ya Allah, bantu hamba… untuk selalu mengingat kematian, karena dengan mengingatnya, diri ini menjadi sangat terjaga, bahwa dalam mengarungi hidup ini harus ada bekal yang cukup untuk menghadapMu. Karena dengan mengingatnya, diri ini menjadi tersadar, bahwa setiap waktu Engkau bisa menjemputku, bila Engkau menghendaki.

Semoga… kita semua bisa menjadi orang paling cerdas seperti sabda Rasulullah SAW, yaitu orang yang senantiasa mengingat kematian.

***

Kematian

Berbekallah untuk hari yang sudah pasti
Sungguh… kematian adalah muara manusia
Relakah dirimu menyertai segolongan orang
Mereka membawa bekal sedangkan tanganmu hampa

Rasulullah bersabda, perbanyaklah mengingat
Akan termusnah segala kenikmatan dunia
Itulah kematian yang 'kan pasti datang
Kita tak tahu kapan waktunya 'kan menjelang

Menangislah hey sahabat, karena takut 'kan Allah
Niscaya engkau 'kan berada dalam naunganNya
Di hari kiamat di saat tiada naungan untuk manusia
Selain naunganNya
Dalam ampunannya, dalam maghfirahNya
Dosa pun berguguran bak daun dari pepohonan
Itulah kematian yang 'kan pasti datang
Kita tak tahu kapan waktunya 'kan menjelang

By : Suara Persaudaraan

1 comment:

Kang_Abuy said...

karat besi dihilangkan dengan dibakar atau di pukul, karat HATI dapat di bersihkan dengan mengingat mati dan tilawah al-Quran, berbahagialah ....selalu untuk mengingat kematian dengan meningkatkan dan lebih bersemangat dengan beramal sholeh