Wednesday, December 17, 2008

Maryamah Karpov ; Pilihan Sulit di Antara Bacaan-bacaan Wajibku :D


Setelah sekian lama menunggu, alhamdulillah akhirnya berkat bantuan seorang sahabat, seri terakhir Tetralogi Laskar Pelangi ini telah berada dalam genggaman. Maryamah Karpov adalah novel yang paling dinantikan oleh para penggemar buku-buku Andrea Hirata. Betapa tidak ? Berdasarkan janji penulisnya, misteri tentang Lintang, Arai, dan A Ling akan terkuak di buku terakhirnya ini.

Sebenarnya sebelum buku ini terbit, saya sudah mengantisipasi, mempersiapkan kedatangannya. Setiap kali sempat mengunjungi Mr. Google, maka saya akan mencari tahu kapan si “MK” ini terbit. Tapi, seringkali saya tidak menemukannya, alias belum terbit. Karena telah berkali-kali tak menjumpai info valid kapan si “MK” ini terbit, lalu saya tak lagi menyentuh ruang searching google dengan kata kunci “Maryamah Karpov”.

Tapi, saat tengah malam menjelang jenak istirahat, tepatnya tanggal 7 Desember 2008 malam takbiran, saya iseng bertanya lagi tentang Maryamah Karpov kepada Mr. Google, dan ternyata, masya Allah, si “MK” sudah terbit sejak tanggal 28 November! Saya sungguh kesal, mengapa saya baru tahu sekarang! Bisa-bisa saya sudah tidak kebagian bukunya. Dan terbukti, ketika saya memesan dengan seorang teman di Palembang, ternyata sudah habis! Laris manis!!! Namun, di tengah euphoria terbitnya “MK” dan kekhawatiran saya akan tidak kebagian, Alhamdulillah ........ berkat bantuan Mbak Mei akhirnya Senin lalu, tepatnya, Senin pagi, 15 Desember 2008, Maryamah Karpov meluncur ke Pagar Alam.

Melihat “Maryamah Karpov” yang begitu tebal mempesona, saya seperti melepas rindu kepada orang yang sudah bertahun-tahun tak bertemu. Mata hatiku sampai berkaca-kaca. Begitulah teman, seorang pencinta dan pelaku sastra. Selalu punya keterikatan batin dengan karya-karya sastra itu sendiri.

Lalu, beberapa saat membacanya, diri ini seperti orang yang terasing. Tak lagi peduli apa yang terjadi. Tertawa di saat orang-orang terdiam serius, dan terkadang kening saya mengkerut ketika orang-orang tertawa lepas.

Di tengah rutinitas dan pekerjaan yang menyita, hanya ada sedikit waktu untuk membaca. Disinilah pilihan sulit itu berawal, teman. Diktat-diktat kuliah yang menuntut untuk segera dikhatamkan, majalah dwi mingguan yang harus segera dituntaskan (karena kalau tidak, maka akan tergilas edisi berikutnya), lalu buku bacaan da’wah yang juga sayang untuk dilewatkan, dan tentu saja Maryamah Karpov.

Mengingat tak lama lagi Ujian Akhir Semester (UAS), tentu Diktat kuliah harus ditempatkan di prioritas paling atas, apalagi waktu membaca sudah sangat minim. Majalah juga bacaan penting, Tarbawi bukan sekadar majalah, tapi sarat pembelajaran hidup. Saya menjuluki secara pribadi majalah ini sebagai “A Phylosophy Magazine”. Lalu buku yang belum lama saya pinjam “100 % Dakwah Keren”, menarik sekali! Namun, Maryamah Karpov memiliki energi yang begitu besar di antara semua bacaan wajib saya itu. Ia seperti telaga di tengah gurun yang panas menyengat. Ia bagai mutiara yang tercecer di pinggir pantai. Maka sungguh sayang untuk dilewatkan, sungguh sayang untuk diabaikan.

Memang sulit memilih Maryamah Karpov sebagai bintangnya. Mengingat konsekuensi yang akan saya tanggung jika yang lain terabaikan sementara. Namun, Maryamah Karpov telah lama melekat di hati dan jiwa ini akan hampa tanpa membacanya. Maka, saya putuskan untuk “melahap” Maryamah Karpov secepatnya, kemudian barulah beralih pada bacaan wajib saya berikutnya.

Dalam hidup ini, kita memang akan senantiasa dihadapkan pada pilihan-pilihan. Semoga apapun yang kita pilih, menjadikan jiwa kita lebih dewasa, menjadikan diri ini manusia seutuhnya.

***

NB : Bacaan wajib yang tidak saya masukkan dalam pilihan-pilihan adalah Al Qur’an.
Al Qur’an mah gak usah mikir2 lagi! Certainly, Qur’an is always in my heart, always. :D

Special buat Au', thanks bro udah ngomporin daku, he he.


8 comments:

babeh said...

wew, pantes kalau si neng ini panjang wawasannya... lha, literatur bacaannya keren2 gitu... nyari aaaah
“Maryamah Karpov”, jadi penasaraaan

cici silent said...

:D Ah, si babeh berlebihan. Ya, ayo baca Tetralogi Laskar Pelangi (LP, Sang Pemimpi, Edensor, & MK) Insya Allah jiwa akan tercerahkan.

Au' said...

Sama2, the pleasure is mine ci... :)

Riema Ziezie said...

wah hobby baca novel nih ukhti cici..sama zie juga...apalg tetralogi bener2 menjd sumber inspirasi

cici silent said...

@Au': Thanks bro!
@ Zizie : Sebenernya nggak doyan novel sih, tp Tetralogi Laskar Pelangi ini beda! A fenomenal Book!!!

Anonymous said...

apa ga tebal bukunya mba..saya lebih senang nonton filmnya..:)

Anonymous said...

Kalo Cici bingung milih buku, ane malah ngos2an selesain Fight Like a Tiger Win Like a Champion + Champ!on karya Mas Dharmadi. Tar kita tukeran elmu aja Cie...

cici silent said...

@erwin : tebal sih, 500-an hlmn, tp tetep lezat... :D

@bang irwan : wah....boleh tuh ana pinjam "Fight like a tiger win like a champion"-nya...