Saturday, December 12, 2009

First Kopdar in Jakarta

Hampir dua bulan di Jakarta, setelah mati-matian mengumbar CV dan akhirnya memutuskan untuk concern bekerja di sini, saya begitu bosan... dengan rutinitas yang hanya berkutat di dua tempat (kantor dan kos), mengingat aktivitas berorganisasi saya sebelum merantau terhitung lumayan padat.

Di satu sisi, saya senang sekali karena posisi saya di Jakarta menjadikan saya lebih dekat dengan para petinggi-petinggi blogger dan lebih mudah untuk bertemu di dunia nyata alias "kopdar". Secara di Pagar Alam jumlah blogger hanya bisa dihitung dengan jari :D Duh, mengenaskan. Tapi di sisi lain, saya belum banyak tahu daerah Jakarta dan belum memiliki teman dan jaringan, yang ada hanya teman kerja dan teman kos. (haha)

Sampai akhirnya tibalah kesempatan itu. Dari plurk saya mengetahui bahwa Illa (salah satu blogger asal Makassar yang sedang berjuang di Surabaya) akan sowan ke Jakarta selama libur Idul Adha. Langsung saja muncul ide di benak saya untuk kopdar dengan sohib yang satu ini. ;)

Setelah kontak-kontak, akhirnya diputuskanlah untuk ketemuan di Ratu Plaza hari Sabtu (28 Nov 2009). Walaupun baru sekali ke tempat ini, saya tidak khawatir tersesat, yah at least... saya sudah tahu di mana saya harus turun dari angkutan umum. ^_^

So, berangkatlah saya di hari Sabtu itu, naik bis Patas Bianglala 44 jurusan Ciledug - Senen. Saya selalu menikmati perjalanan seperti ini, mengamati banyak hal... Orang-orang beserta aktivitasnya, bangunan-bangunan dan tempat-tempat yang saya lewati, dan sebagainya. Tapi, yang paling istimewa dan yang paling menyedot perhatian adalah "Pengamen" :D Secara diriku pencinta dan pengamat musik (haha) *lebay*

Belum lama perjalanan, telah naik dua orang pengamen. Satu anak remaja putri yang tidak membawa alat musik apapun, dan satu lagi laki-laki paruh baya yang menenteng sebuah gitar. Si remaja putri ini mulai beraksi. Dia memulai redaksi dengan menyapa penumpang ala kadarnya, tapi ada satu hal yang menyentak saya, ada kata-kata yang memiriskan hati yang terlontar oleh gadis kecil ini, "... ya, dari pada saya menjual diri, lebih baik saya menjual suara saya..." *uuupsss* Masya Allah dik... sebegitunya... (doh) Belum hilang rasa miris itu, mulailah ia bernyanyi dengan nyanyian yang juga menggelitik diri ini dan membuat saya jadi senyum-senyum sendiri, tak peduli dengan tatapan orang lain pada saya.

Yang membuat saya geli adalah, pertama, ia menyenandungkan lagu tanpa alat musik. Hmm... sebuah aksi mengamen yang cukup nekat. Kedua, ia bernyanyi sekehendak hati dengan PDnya! Bukan saja nada lagu yang berantakan, tapi juga intonasi dan ritme yang kacau! Hahaha... Ditambah lagi, lirik yang dilontarkan terbolak-balik tak karuan. Tapi, ia tetap PD! Ia tetap lantang menjerit-jerit di bis itu :D Mungkin, para penumpang di bis itu tak ada yang peduli, tapi diriku yang punya jiwa seni musik yang tinggi (haha) begitu tergelitik dengan hal-hal semacam itu :D

Sesi kedua, sang laki-laki paruh baya menyanyikan lagu daerah yang tak saya pahami. Tapi, paling tidak nadanya benar dan pas :D Cukup menghibur diriku yang baru saja dihantam seni musik yang kacau, hehehe.

Hampir satu jam perjalanan, akhirnya saya tiba juga di Ratu Plaza. Sesuai info dari smsnya, Illa sudah tiba di sana. Baru saja saya melaporkan posisi pada Illa, dia sudah menelepon, "Dimana posisi?" Saya menjawab alakadarnya sembari berjalan sambil deg-degan... 'Wah, saya bakal ketemuan sama Illa nih... seperti apa ya orangnya...?' Di tengah rasa penasaran itu, akhirnya kita bertemu! 'Oh, welcome Sist!' Illa langsung berlari-lari kecil ke arahku, kami bersalaman dan berpelukan.

Berbincang-bincang dengan Illa, serasa bertemu teman lama. Akrab dan hangat. Sesuai dengan usul Illa, kita akhirnya mencari salah satu cafe di sana, secara si Illa bilang dia lagi laper, hihihi. So, kita memesan Soto Ayam dan juice. Sembari menunggu pesanan, kita mulai ngobrol. Sebenarnya saya sudah menyiapkan pertanyaan-pertanyaan buat Illa, tapi sekonyong-konyong dia sudah memberondongku dengan seabreg-abreg pertanyaan :D

Oh iya, ternyata si Illa... tipikal pembicara cepat :D Apakah karena pembawaan orang Makassar? Saya kurang tahu.. hehehe. But, it was very nice conversation. Hanya saja, ada satu hal yang dibicarakan Illa waktu itu, yang tak saya sangka akan ia lontarkan dengan santai. Sewaktu berbicara tentang petualangan saya dari Pagar Alam ke Jogja dan kemudian menggelandang di Jakarta, dia membicarakan solusi yang menggelikan, "Sebenarnya kalo Cici sudah menikah, aman..." (woot) *Glekkk* "Coba cari perantara yang bisa nyariin jodoh, siapa tahu.... bla bla bla..." *Wakkksss* Tapi saya jawab saja dengan santai, "Hehe, it's not that easy... lagian daku bukan tipikal peminta-minta seperti itu." Hahaha. Jodoh, biarkan ia datang pada waktunya, betul kan teman-teman? ;)

Then, saya bertanya tentang aktivitas Illa, bagaimana sampai ia merantau ke Surabaya. And... Illa juga bercerita tentang Surabaya yang hawanya begitu panas, sampe-sampe dijuluki "Neraka Bocor"!!! :D

And... in the end of session, kita foto-foto. Ditemani si kecil yang lucu, keponakannya Illa.


Abis makan Soto :D


Illa & Keponakannya yang lucu ^_^


Finally, akhirnya kita berpisah juga. Hmmm... kopdar pertama yang manis, menyisakan senyum berseri di hati. Semoga ukhuwah kita menembus Surga ya Illa... (cozy) Amiiin.

Dalam perjalanan pulang, kembali menumpangi bis patas 44 Ciledug - Senen, saya kembali menemukan ragam keunikan dari seorang pengamen. Namun sayang, walau lagunya lumayan asyik, sesi bernyanyi telah ia akhiri. Tapi, lamat-lamat terdengar, setelah itu ia berkata begitu banyak basa-basi yang menggelikan, dan... ditambah cengiran khas di akhir kalimat yang sukses mengocok perut saya. Kurang lebih redaksinya seperti ini, "Ya... terima kasih para penumpang sekalian, maaf cuma satu lagu, soalnya sebenernya tadi saya tidak berniat ngamen di bis ini... hehehe" *Lho???* (gubraks)

Dia melanjutkan basa-basinya, "... Di kesempatan ini saya mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Adha, semoga kita menjadi pribadi yang ikhlas dalam berkorban, hehehe. Ya... sebagai ummat Muslim, tentunya kita wajib melaksanakan sesuai dengan ajaran kita... hehehe". Ah, cengirannya itu lho...!!! "hehehe" sambil mengumbar gigi (lmao) Jadi teringat Bang Zaitun di Sang Pemimpi :D Eh, ternyata ia belum selesai... "Tapi, saya mohon maaf bila ada yang beragama lain, ya... kita harus saling menghormati... bla bla bla..., hehehe" Waduh! Panjang banget nih pengamen basa-basinya, kapan minta uangnya bang? Saya dilanda keheranan tapi tetap geli sambil senyam-senyum sendiri di bangku belakang.

Akhirnya, ia lontarkan juga kalimat pusaka itu, "Ya... silakan bapak-bapak, ibu-ibu... bla bla bla... semoga Allah membalas kebaikan bapak-bapak, ibu-ibu... bla bla bla... hehehe", dan ia akhiri dengan, "...maaf kalau mengganggu perjalanan Anda, hehehe, semoga Anda selamat sampai tujuan...hehehe". :D

Saya merogoh tas dan sudah berniat untuk berbagi alakadarnya dengan pengamen unik ini. Sekilas saya dilanda keinginan menggebu untuk 'taking photo', but... ah cukup rawan mengeluarkan kamera di bis ini, lagian nanti saya akan jadi pusat perhatian karena blitz kamera tentunya akan mengganggu ketenangan para penumpang.

Then, sampai juga sang pengamen ke deretan bangku belakang. Saya langsung memancarkan sinyal untuk memberi uang kepadanya, dan ia pun nyeletuk, "Mau ngasih ya Mbak? hehehe" Saya mengangguk saja sambil memasukkan uang ke dalam kresek yang ditentengnya, dan tentunya tetap senyam-senyum... masih terpesona dengan keunikan pengamen ini yang tak hanya menjual suaranya, tapi juga cengiran khasnya... hahaha :D

Well, kopdar pertama yang menyenangkan dan memiliki kesan petualangan yang unik bersama pengamen-pengamen yang saya temui di perjalanan. For Illa, hope meet you again next time ;) Anyway, makasih yaaa traktirannya... *mmmuah* (cozy)

*Wondering... next kopdar bakal ketemu siapa ya...? (evilsmirk)*

3 comments:

naw!r said...

petromax... eh pertamax... eh pertama...

nice kopdar report... any way kopdar inikah yg membuatmu nyasar tempo hari?

cici silent said...

@Nawir : ^_^ Bukaan, yg nyasar kmrn ituh blm selesai laporannya :D

Pradna said...

senangnya...
sehari 2 kopdar :
dengan Illa
dan
Bang Zaitun :D