
Setiap insan dititipi nyawa oleh Allah di dunia ini, pasti mempunyai 2 kecenderungan ; baik dan buruk. Setiap saat “dua ekor singa” di dalam diri kita bertarung untuk memenangkan sebuah pilihan, baik atau buruk, jalan kebenaran atau jalan kebatilan. Dalam menentukan pilihan-pilihan itu, terkadang kita tidak menyadari adanya sisi gelap telah mengalir bersama aliran darah kita. Sisi gelap inilah yang mesti kita kenali, karena ada banyak manusia yang tidak merasakan keberadaannya, yang menganggap tidak ada sedikit pun sisi gelap di dalam dirinya.
Sering… kita temukan sisi gelap dalam diri. Begitu nyata, begitu hendak berkuasa. Ia senantiasa membujuk, merayu untuk ikut dalam rencana piciknya. Pertarungan terjadi, ”sisi gelap” melawan ”sisi terang”. Hati bergolak, berkecamuk. Entah siapa yang akan jadi pemenangnya. Saat ”sisi gelap” mulai melihat peluang untuk menang, nurani memberontak hebat... Namun, tatkala sang empunya hati mengabaikan seruan keras hati nurani, ”sisi gelap” memenangan pertarungan, reduplah cahaya nurani. Sesaat kemudian, pertarungan hebat terjadi lagi, ”sisi gelap” yang pernah menjadi pemenang menjadi lebih kuat untuk mempengaruhi hati. Sedangkan ”sisi terang” kini mulai redup, sang empunya hati seperti enggan untuk menguatkan sinarnya kembali.