Sunday, May 26, 2013

Samar


Kulipat hari
Bagai lembaran mimpi-mimpi
Menghilang diri
Samar namun hakiki


Cendawan yang kusimpan
Masihkah bertuan
Bagai air di hulu
Berakhir jua ke tepian

Entah muara yang mana
Entah di musim apa
Kuyakin ada
Suatu saat tiba

3 comments:

Nanung Nur Zula said...

so romantic

fanya said...

puisinya singkat tapi banyak makna yang tersimpan.

rumah dijual di surabaya said...

sinkat, romantis n sangat bermakna....
hmmmmmm