Monday, April 19, 2010

First Trip to Bandung

Sejak dulu, jauh sebelum perantauan saya ke Jakarta, saya begitu penasaran dengan Kota Bandung. Kota yang menurut cerita teman-teman saya, cukup sejuk... asri, dikelilingi perbukitan, mirip dengan Kota Pagar Alam tempat kelahiran saya. Dan, komentar orang-orang yang ditanya tentang kesan pertama kali ke Pagar Alam pun biasanya, "Mirip Bandung! Tapi disini lebih dingin" :D

Setelah merantau ke Jakarta, ingin... sekali rasanya main ke Bandung. Begitu banyak nama-nama menakjubkan di kepala saya yang berhubungan dengan kata "Bandung". Pertama, Daarut Tauhid. Saya begitu mengagumi sosok-sosok ulama di sana, ingin sekali rasanya bertemu muka dengan mereka. Teh Ninih yang luar biasa..., Aa Gym yang cukup memberi pengaruh pada hidup saya dengan ilmu Manajemen Qolbu-nya, lalu Pak Amri Knowledge Enterpreneur, yang sering berkeliling Indonesia dengan sepedanya. Kedua, sang penulis Tetralogi Laskar Pelangi, Andrea Hirata. Jujur saja, terlepas dari kontroversi tentang beliau, karya-karyanya (khususnya Sang Pemimpi dan Edensor) cukup mempengaruhi hidup saya, terutama saat saya merantau ke pulau Jawa. Banyak sekali hal-hal yang tak terbayangkan yang saya temui saat berpetualang ke berbagai tempat dan berjumpa orang-orang dari berbagai suku dan daerah. It's awesome! Saya sering membayangkan, suatu saat tiba-tiba saya bertemu dengan Andrea Hirata di angkot atau saat berjalan di keramaian. Penasaran saja, bertemu dengan sosok yang memiliki pengalaman dan petualangan hidup yang begitu menakjubkan, merasakan pancaran aura semangat mereka.

Akhirnya, kesempatan itu datang. Kemarin, tepatnya 18 April 2010. Alhamdulillah, saya diberi rizki oleh Allah dapat bersilaturrahim ke Bandung, mengunjungi saudari seiman, Teh Desi a.k.a Hauri. Walaupun sebenarnya hari itu saya ada agenda penting, tapi bersilaturrahmi tak kalah penting. ^_^

Pukul 07.25 am
Berbekal imaji yang disajikan Mbah Google, dengan menumpangi bis Patas 44 Ciledug - Senen, saya menuju Stasiun Gambir. Seperti biasa, karena masih pagi... bis melaju sangat lambat, mengantisipasi para penumpang yang ingin menggunakan jasanya.

Pukul 07.48 am
Bis belum menunjukkan tanda-tanda untuk memacu kecepatannya. Saya mulai khawatir, bisa-bisa saya nelat dan ketinggalan kereta. Karena menurut jadwal, pemberangkatan kereta menuju Bandung pagi ini pukul 08.30.

Bis terus melaju dengan kecepatan yang saya taksir hanya sekitar 20km/jam. Lalu mulai ada pengamen yang beraksi. Namun tak seperti biasanya, kali ini aksi sang pengamen tidak jadi pusat perhatian saya karena saya begitu khawatir datang terlambat ke stasiun, ketinggalan kereta, lalu harus mencari alternatif lain menuju Bandung. Tapi, lama-kelamaan Pak Sopir ngebut juga :D *alhamdulillah*

Pukul 08.01 am
Bis akhirnya tiba di seputaran Thamrin, di sini mulai banyak penumpang yang turun. Lalu, saya bertanya pada seorang ibu yang duduk di sebelah saya, "Stasiun Gambir belum lewat kan, Bu?" Sang Ibu menjawab dengan senyum manisnya, "Belum Neng, nanti saya kasih tahu." Alhamdulillah, nih Ibu baik banget. ^_^ Tak lama kemudian, turunlah saya di tempat yang direkomendasikan ibu itu. Karena orang-orang terlalu crowded dan masih khawatir ketinggalan kereta, saya masih ragu-ragu memasuki pintu gerbang. Saya sempat berpikir, 'Wah, kalo ini bukan stasiun Gambir dan ternyata saya malah nyasar, gawat!' Akhirnya saya bertanya pada seorang Bapak yang lewat,

Saya : "Pak, maaf numpang tanya, ini bener stasiun Gambir kan?" (asking like a stupid people :P)
Si Bapak : "Iya bener." (Oh, nice...)
Saya : "Kalo jalan masuknya lewat mana Pak?" (mengantisipasi kemungkinan nyasar)
Si Bapak : "Wah, saya ga tau Neng. Saya ga pernah masuk stasiun."
Saya : *bergumam dalam hati* 'Lho, kok?!!!' (Gubrakks!) "Oh gitu, gapapa, makasih ya Pak", sahut saya sekenanya sembari menjauh pergi meninggalkan Bapak itu. :D

Lalu saya menggunakan intuisi, di saat-saat seperti ini biasanya memang intuisi yang bisa diandalkan. Saya melangkah mengikuti kata hati, menuju jalan setapak di dekat parkiran mobil yang terlihat dari jauh. Dan ternyata, alhamdulillah... ternyata benar, ini Stasiun Gambir! :D (Dasar Ndeso! :P) Imaji-imaji yang saya rekam dari Mbah Google pun mulai tampak, tempat membeli tiket, koridor-koridor, dan kesan hijau yang menyejukkan dari keseluruhan bangunan stasiun ini.

Saya bersegera antri membeli tiket, apapun terserah yang penting saya bisa berangkat ke Bandung pukul 08.30. Saat ditanya oleh petugas tiket, pola ingatan saya tertukar antara `Bisnis` dan `Eksekutif`. Sebenarnya maksud saya ingin membeli tiket kereta bisnis, tapi saya malah bilang yang eksekutif. Walau harganya lebih mahal, saya nggak 'ngeh', saya berpikiran, 'Ooo, mungkin harga tiketnya naik atau mungkin saya yang salah lihat harga tiket'. *parah* :P Dan sampai kereta akan berangkat pun saya masih belum sadar bahwa saya salah pilih tiket. (doh) *entah efek apa*

Pukul 08.45 am
Menuju peron sesuai dengan yang tertera di tiket, masuk ke dalamnya, lalu melihat semua yang serba lux, barulah saya tersadar... 'Walah... mestinya tadi saya beli tiket bisnis! Puantesss!' (doh) :D Tapi, gapapa lah sesekali nggak merakyat, siapa tahu ada hikmahnya buying executive ticket by accident. (haha)

Saat menemukan tempat duduk sesuai tiket, saya kaget! Di sana ada laki-laki muda yang sedang merapikan perlengkapan bayi. Sang bayi pun, tertidur pulas di atas jok empuk peron eksekutif. Lalu saya bertanya memecah kebingungan, "Maaf, 6B di sini kan?" Lalu ia menjawab sambil kerepotan menggendong sang bayi, "Oh, iya Mbak, maaf... silakan." Melihat bayi yang kecil mungil itu, ingin... sekali saya menggendongnya. *konyol* (doh) Tapi, saya langsung teringat pertanyaan yang semestinya sejak tadi saya tanyakan, "Lho! Ibunya kemana???" Melihat gelagat dan rona mukanya setelah mendengar pertanyaan saya, saya langsung bisa menduga, sepertinya ada permasalahan rumah tangga. (okok) Lantas ia menjawab sekenanya, "Ibunya lari ke Bandung...", sembari me-ninabobo-kan bayi itu. 'Masya Allah....', saya bergumam dalam hati.

Pukul 09.00 am
Kereta berangkat, menggumam sebaris do'a. Lamat-lamat terdengar suara di samping saya, lelaki tadi berbisik kepada anaknya, berkomunikasi dan mengajak anaknya berdo'a. Oh, it's so nice...

Dalam perjalanan, seperti biasa... yang paling asyik adalah melihat dan mengamati sekitar atau membaca buku. Tapi, baru beberapa halaman saya baca. Kerepotan Sang Ayah di sebelah saya begitu menarik perhatian. Terlihat sekali, betapa canggungnya dia melakukan semua itu, memberi susu dari sebuah dot kecil, menggendongnya sedemikian rupa, sesekali merapikan kain yang menyelimuti anaknya, mengobrol, bahkan bernyanyi. Semua pemandangan itu, tentu saja tidak berhasil membuat seorang Cici Silent untuk tetap silent. Saya menginterogasi Sang Ayah ini, apa yang terjadi hingga membuat Sang Ibu nekat meninggalkan anaknya. So, setelah bertanya-tanya barulah saya paham... Ternyata ibu sang anak 'ngambek' karena masalah yang sepele, dan penyebabnya adalah komunikasi yang tidak baik di antara mereka. *pfuiiiih* Saya jadi teringat dengan petuah salah satu sobat di dunia maya, bahwa memang kunci kebahagiaan rumah tangga adalah Kepercayaan dan Komunikasi. Ini salah satu hikmah yang saya dapatkan dari kejadian ini. Dalam hati saya berharap, 'Ah, semoga ibunya sadar, dan bayi itu bisa kembali ke pelukan hangat sang ibu. Amiin.'

Semakin dekat menuju Bandung, mulai terlihat banyak pemandangan indah di sisi kiri - kanan kereta. Subhanallah...sawah, bukit, sungai, kebun... Ah, membuat saya rindu kampung halaman.

Pukul 12.17 pm
Alhamdulillah... akhirnya tiba juga di Stasiun Bandung. Teh Desi sudah menanti di sana. Sejak tahu kabar beliau sakit tempo hari, saya jadi begitu penasaran bagaimanakah kondisi sahabat yang satu ini, apalagi beliau sudah berhenti plurking, jadi sering tak tahu kabarnya.

Akhirnya, kita bertemu! Alhamdulillah... Lalu, pembicaraan mengalir begitu saja, walau baru pertama kali bertemu di dunia nyata, tapi subhanallah... rasanya begitu dekat. It's amazing.

Siang itu, kita keliling-keliling kota Bandung. Dan benar adanya, udara di Bandung cukup sejuk... polusi udara juga tidak separah di Jakarta. Masih banyak pepohonan rindang yang terlihat di tepi-tepi jalan. Hanya saja, cukup banyak pula jalanan yang rusak. Hmm... semoga Pemerintah Kota Bandung cepat tanggap melihat kondisi ini.

Ba'da Ashar
Setelah makan dan ngobrol sebentar, kami kembali menyusuri jalanan Kota Bandung menuju Daarut Tauhid (DT). Wah... like a dream comes true. Tidak menyangka saya bisa ke DT! Subhanallah...

Sesampainya di DT, saya langsung takjub. Takjub dengan suasana lingkungan di sana, takjub... bahwa saat itu saya bisa saja bertemu dengan sosok-sosok itu! Aa Gym dan Teh Ninih...

Muslimah Center (Sebelah rumah Aa Gym)


Setelah melihat-lihat sejenak, kami berencana untuk bersilaturrahim ke rumah Aa Gym. Semoga saja beliau ada dan mau menerima kami sebagai tamu tak diundang. Tapi, sekonyong-konyong... tiba-tiba saja Teh Desi mengejutkanku, "Lha... itu Aa Gym, Teh!", sembari menunjuk ke mobil yang lewat di depan saya. (woot) Saya sempat melihat beliau sepintas, lalu beliau melaju perlahan dengan mobilnya. Kami sempat mau mengejar beliau, siapa tahu beliau hanya mau menuju tempat di dekat sini, tapi... kami sadar, itu konyol! (haha) :D Akhirnya, kami berbalik, dan menuju ke rumah Aa Gym, berharap Teh Ninih ada di rumah.

Entah apa yang menggerakkan kami untuk menuju ke sana, tapi... alhamdulillah, walau rasanya sulit dipercaya, ternyata Teh Ninih mau menerima kami sebagai tamunya (yang tak diundang). :D Subhanallah...

Kami dipersilakan menuju ruang tamu sederhana di belakang rumahnya, menunggu beliau istirahat sejenak selepas mengisi kajian di suatu tempat. Menatap rumahnya yang sederhana, nyaman, rapi... membuat hati saya terenyuh. Benar-benar tak menyangka saya bisa bertamu ke rumah ini.

Berfoto sembari menunggu Teh Ninih (editted by hauri)


Sederhana berhias cahaya ilmu
*Subhanallah... kapan ya bisa punya perpustakaan pribadi seperti ini?*


Beberapa saat kemudian, keluarlah sosok fenomenal itu, Teh Ninih Muthmainnah, yang selama ini hanya saya lihat di TV, yang selama ini kata-katanya hanya bisa saya dengar lewat tulisannya, subhanallah... bisa berjabat tangan dan akhirnya berbincang langsung dengan beliau.

Berhadapan dengan Teh Ninih, aura keimanannya sungguh terasa. Belum apa-apa, beliau sudah menguraikan kata-kata lembut penuh hikmah, dan begitu dalam... Berkomunikasi langsung dengan beliau membuat saya malu dan grogi, ah...apalah artinya saya ini. Tapi, sebuah anugerah dan nikmat yang tak ternilai dari Allah... saya bisa bersilaturrahim dengan seorang muslimah luar biasa seperti Teh Ninih.

Di sini, walau dengan waktu yang sangat terbatas, kami mendapatkan begitu banyak ilmu dari beliau. Terutama yang terngiang-ngiang di benak dan hati saya adalah tentang makna cantik. Beliau bilang, "Cantik lahir itu teh sudah ada jatahnya, ada yang dikasih 20%, ada yang 50%, bahkan ada yang 100%. Dan cantik lahir, kita tidak bisa memilih, kita terpilih." 'Hmm....', saya menyimaknya dengan seksama. Lalu, beliau melanjutkan dengan guyonan dan tawa khasnya, "Ah, tapi khan sekarang ini untuk cantik lahir mah gampang atuh, tinggal ke salon bisa cantik." :D Kemudian, dengan tutur katanya yang halus lembut itu beliau meneruskan, "Cantik itu memang relatif. Dan cantik lahir sudah ada jatahnya masing-masing. Tapi, kalau cantik bathin... semua wanita bisa mengejarnya!" Wow! Seperti ada yang menembus halus ke dalam hati, kata-katanya dahsyat!!! Kami berdua terdiam lama, takjub... speechless.

Beliau melanjutkan, memberi petuah-petuah hidup yang sungguh bermakna bagi kami berdua. Rasanya seperti mimpi, dan saya masih belum bisa percaya... subhanallah, saya ketemu Teh Ninih dan berbincang seperti ini. Betapa sebuah keajaiban dan anugerah dari Allah, it's very awesome! Walau tak lebih dari satu jam, saya telah bisa merasakan betapa Teh Ninih memiliki hati seluas dan sedalam samudera, kata-katanya penuh cahaya, akhlaknya berkilau bak permata... Subhanallah, walhamdulillah...

Menjelang Maghrib, kami pamit... tidak tega juga melihat beliau yang tampaknya sedang begitu letih, masih harus menerima tamu tak penting seperti kami. Lalu, kami meminta berfoto bersama untuk kenang-kenangan.

Bersama Teh Ninih yang luar biasa! (editted by hauri)


Adzan Maghrib berkumandang, shalat berjama'ah di masjid Daarut Tauhid memberi kesan tersendiri buat saya. Bacaan sang imam yang mengalun syahdu, begitu menyentuh ke relung hati terdalam. Subhanallah walhamdulillah...

Daarut Tauhid Menyongsong Senja


Ba'da Maghrib, kami meninggalkan DT, lalu kembali menyusuri jalanan Bandung. Dan kali ini, saya yang bawa motor karena terlihat sekali Teh Desi sudah sedemikian letihnya. Alhamdulillah beliau berkenan saya bonceng. ^_^

Setelah berkeliling mencari jasa travel, alhamdulillah... memang Allah telah mengatur semuanya, di detik-detik terakhir kebingungan mencari travel yang kosong, ada pertolongan Allah. Padahal saya sudah nyaris mengambil opsi terakhir, yakni kembali ke Jakarta besok paginya dengan konsekuensi telat ke kantor. Subhanallah, ada seorang supir yang rumahnya satu arah dengan tujuan saya, jadi bisa mengantar. Alhamdulillah akhirnya... *pfuiiih*

Di tengah perjalanan, mobil mendadak berhenti. Ternyata sang sopir mendapat kabar bahwa terjadi kecelakaan travel yang satunya, menabrak bis dan sebuah mobil karena tak mampu mengendalikan kecepatan. Masya Allah... Laa haula walaa quwwata illaa billaah. Ada gejolak kesyukuran yang menyelusup ke relung hati, alhamdulillah... Allah masih menjaga dan melindungi saya. Karena semua bisa saja terjadi, jika Allah telah berkehendak.

Pukul 22.30 pm (kurang lebih)
Alhamdulillah akhirnya tiba di kos, disambut dengan senyum seorang saudara yang tengah menonton TV, lalu ia menegur dengan halus, "Dari mana Mbak? Wah... kayaknya Work Hard - Play Hard nich!" :D Saya hanya bisa menjawab pertanyaannya dengan tawa, seraya berlalu menuju tempat rehat.

***

Tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan dahsyatnya perjalanan saya hari itu. Banyak sekali hikmah, pelajaran, ilmu-ilmu berserakan yang bisa saya ambil dan saya tangkap dengan leluasa. Begitu banyak pula... kesan yang tak terucapkan, bisa bersilaturrahim, bertemu dengan saudara seiman, dan sosok-sosok luar biasa. It's too awesome! Special for Teh Desi, thanks so much for everything. It's all impossible without your help. Jazakumullah khairal jazza'... semoga ukhuwah kita menembus syurga, amiiin.

Syukurku padaMu Ya Rabb... atas semua nikmat yang telah Engkau anugerahkan, atas semua pertolongan yang Engkau curahkan. Segala puji bagi Mu, Tuhan semesta alam...

*Fabiayyi alaa irobbi kumaa tukadzzibaan*

Wednesday, April 07, 2010

Amprokan Blogger 2010 (Bag 4) : Sobat Blogger

Jujur saja, acara Amprokan Blogger ini memang sudah lama saya nanti-nanti. Sungguh menakjubkan rasanya, bertemu dan bersilaturrahim dengan para sobat blogger yang selama ini hanya saya ketahui lewat dunia maya(t) :D Jauh-jauh sebelum hari "H" saya mengecek update daftar peserta secara rutin, siapa saja kira-kira blogger yang saya kenal. Semakin dekat dengan hari "H", saya semakin excited, ternyata banyak juga blogger dan plurker kawakan yang bakal hadir! *wuiiiih*

***

Dalam rangkaian kegiatan Amprokan Blogger tempo hari, selain teman-teman yang sudah saya kenal, saya pun mendapatkan sahabat banyak sahabat baru. Yeah, walaupun memang ada beberapa sobat blogger lainnya yang ternyata tidak jadi hadir karena berhalangan. Berikut sobat blogger yang sempat saya temui di Amprokan Blogger. Maaf jika ada yang tidak tercantum di sini, tak berarti kalian bukan sahabat saya, tapi memory otak saya memang terbatas. :D

So, they are...

1) Addiehf

Sepanjang saya bisa mengingat, saya mengenal sobat blogger yang satu ini lewat komentarnya di salah satu postingan saya. Dia berkomentar dengan puisinya yang cukup panjang :D Hmm... puitis juga. Dan, pertemuan saya dengan sobat yang satu ini cukup unik. Sewaktu saya hendak mengisi buku tamu di TPA Sumur Batu, sekilas saya membaca alamat blog seseorang yang baru saja menuliskan namanya di sana. Dan sontak saya tersadar! (woot) Dan langsung menegur beliau ini yang sedang beranjak pergi, "Addiehf ya?!!!" Hahaha... Tak menyangka, oh ini toh si Addiehf Katakataku :D Ternyata walau terlihat 'cool', orangnya narsis juga. :P Hope we'll meet again, bro! ;)


2) Ajeng

Subhanallah... bisa ketemu dengan Mbak Ajeng! Walau ga sempat ngobrol banyak dengan beliau (karena beliau ini memang panitia yang super sibuk), alhamdulillah saya sempat mengabadikan kebersamaan itu dengan berfoto ria... ^_^ Ah, silaturrahim memang indah... Hope will see you again Mbak! (cozy)






3) Aksa

Saya kenal sobat yang satu ini via Plurk. Seorang mahasiswa asal Sulawesi Tenggara yang sering memamerkan Okkots-nya bersama Okkots-er kawakan asal Makassar :D Nice to meet you brother! ;)








4) Alimah

Blogger yang satu ini cukup mengejutkan saya dengan kemampuannya berbahasa Inggris sewaktu di President University. Selain itu, kepercayaan diri, semangat dan jiwa sastranya juga menginspirasi saya. Nice to meet you Sist! ;) Hope will meet you again later... ^_^







5) Andy MSE

Awalnya saya hanya tahu beliau ini sebagai penguasa KeCaKot, linuxer, dan penulis yang unik. Tapi, setelah bertemu di Amprokan, ternyata sobat blogger yang satu ini juga penebar hawa tawa! (lmao) Seorang blogger nasional yang unik, nyentrik, dan menginspirasi. Hmm... mungkin dari sekian ribu kelahiran, hanya ada satu yang seperti beliau ini. :P The unique blogger! 'Matur nuwun sanget Pak, sudah membantu melepaskan energi-energi negatif dengan pencerahan penuh canda tawa.' ^_^




6) Dafhy

Blogger satu ini juga tak kalah unik. Walaupun perawakannya yang agak mungil dibandingkan blogger-blogger yang lain, tapi kepercayaan dirinya luar biasa. Saya tak menyangka beliau ini adalah seorang guru sekaligus mahasiswa. Hmm.... nice, nice... Semoga dapat mencerahkan masa depan anak bangsa! (rock) BTW, makasih ya Dafh, dah mau jadi fotografer dadakan waktu itu! *beberapa foto Amprokan Blogger di kamera saya adalah hasil jepretan beliau* :D (worship).




7) Doni (Ramadoni)

Sebelumnya, saya sudah pernah bertemu dengan sobat blogger satu ini dalam sebuah Nobar. Sempat juga sharing masalah keruwetan sistem dan manajemen di dunia kesehatan. (secara basic kita sama-sama Perawat, tapi kalo saya sudah jadi mantan :D) Sobat blogger yang satu ini adalah seorang pengusaha muda yang kreatif dan penuh semangat. Silakan bagi para sobat blogger yang tertarik mengunjungi lapak beliau disini. Saya sendiri sudah dua kali tergoda untuk menjadi customernya , hehehe. :D Dalam kegiatan Amprokan Blogger, saya salut juga karena beliau ini merangkap jabatan peserta sekaligus panitia. (applause) Tapi, kerja keras itu tak sia-sia karena berbuah doorprize berupa umbrella, yang akhirnya dihibahkan entah pada siapa... (haha)

8) Endar

Alhamdulillah saya juga bisa bersilaturrahim dengan blogger sederhana yang satu ini. Blogger asal Purwokerto ini cukup pendiam, tapi murah senyum. ^_^ Hope will see you again, brother! (worship)







9) Estiko

Seorang blogger Banyumas yang ternyata basicnya juga kesehatan (beliau ini calon Perawat lho!), kami sempat sharing juga tentang dunia kesehatan. Dan saya salut... akan cita-citanya untuk berbakti kepada masyarakat pedesaan. Mantabs...! (applause) Oh iya, satu hal yang membuat saya cukup terhibur adalah suara dan logat Jawanya yang khas! :D (haha)





10) Ethie

Entah kenapa, sejak pertama kali kopdar dengan sobat yang satu ini, serasa bertemu teman lama. Klop! Tertawa bersama, berdiskusi bersama, berbagi banyak hal... Sobat blogger yang satu ini ternyata kawakan di dunia jurnalistik. Selain itu, beliau juga punya jiwa wirausaha yang tinggi, walaupun untuk saat ini masih menyaman-nyamankan diri sebagai seorang karyawan. :D Blogger asal Brebes ini juga pernah lama menjalani karir sebagai seorang wartawan, jadi kalau sedang berbincang-bincang, hati-hati dengan pertanyaan jebakannya. (haha) *peace*


11) Fajarembun

Saya pertama kali kenal sobat blogger yang satu ini dari Plurk. Ternyata beliau ini nasyider hebat... (applause) Coba pas Amprokan kemarin tampil yak! :D Selain itu, sobat yang satu ini begitu terkenal dengan Donat KDBnya (Ketika Donat Bertasbih). Dan ternyata, bukan cuma Donat, tapi juga Risoles! Ketika Risoles Bertasbih alias KRB! (woot) Mantabs... So, bagi para sobat blogger yang suka camilan, silakan hubungi beliau untuk pemesanan dan info lebih lanjut. (lho! Kok jadi promosi?! :P) Nice to meet you, brother. (worship)



12) Gajah Pesing

Saya mulai kenal dengan sobat blogger yang satu ini via Posterous, lalu merambah ke blog dan plurk. Saya awalnya terheran-heran, 'Kenapa sih namanya Gajah Pesing?' Hahaha. Dan saya pun bertemu sobat yang satu ini di Amprokan secara tidak sengaja. Saat ngantri bersalaman pada para penyambut tamu yang berbaris panjang di UKM Boneka, tiba-tiba sobat yang satu ini menegur saya setelah memperhatikan name tag yang saya pakai, "Cici Silent ya?" Haha... dan saya juga sempat kaget dan tidak menyangka bisa bertemu seorang Gajah Pesing. :D Nice to meet you, brother. (worship)


13) Ganang Prakoso

Saya dipertemukan dengan sobat blogger yang satu ini via Wongkito, komunitas blogger Palembang. Setelah tahu bahwa beliau ini juga akan berangkat ke Amprokan dan mewakili Wongkito, akhirnya kita banyak sharing dan melepas kerinduan memakai bahasa daerah. :D Walau baru pertama kali kopdar, sobat yang satu ini cukup asyik dalam berbagi banyak hal. Kapan2 kito kopdar lagi yo Gan! ^_^





14) Hadyan

Saya sebenarnya belum begitu kenal dengan blogger satu ini. Tapi, saya sering melihat beliau berseliweran di Plurk. :D Sebenarnya nickname-nya unik juga, "mataharimalam". Kok malam bisa ada mataharinya? (haha) Tapi, satu hal yang saya tangkap, bahwa sepertinya plurker yang satu ini begitu terinspirasi dengan semangat matahari yang terus membara tak kenal henti. Bukan begitu? ^_^ Nice to meet you, brother.





15) Iman

Saya pertama kali bertemu beliau saat Nobar Sang Pemimpi Desember lalu. Plurker yang kerap dipanggil Opa ini, selain berbakat menjadi sketcher handal (terbukti dengan karikaturnya yang cukup kreatif), ternyata juga seorang aktivis di salah satu komunitas pemerhati Sinema Indonesia, MataSinema. Keep struggling, brother! (rock)






16) Luxsman

Pertemuan saya dengan sobat blogger kocak yang satu ini lucu juga. Saat mengantri bersalaman dengan para penyambut tamu di UKM Boneka, tingkah lucunya membuat saya terkekeh :D Dengan aura srimulatnya, ia berlagak seolah menjadi penyambut tamu juga, hahaha... (lmao) Belakangan, setelah ngobrol barulah saya tahu, ternyata beliau ini si luxsman yang di Plurk itu toh! Walah... ketemu juga ternyata di Amprokan, hehehe. Saat pembagian doorprize, ada tragedi payung yang membuat beliau dijuluki "Umbrella Boy" oleh Bapak Blogger yang satu ini. Dan sepertinya beliau senang sekali diberi gelar seperti itu, terbukti dengan asyiknya beliau menenteng payung itu kemana-mana, hahaha... (rofl)

17) Novi Cuk Lanang

Saya pernah tahu sobat blogger satu ini lewat salah satu postingan di Pojok sana. Beliau sepertinya memang sering mengadakan pelatihan blog untuk para santri/santriwati di ponpes Al Hikmah. 'Salut!' Alhamdulillah bisa bersilaturrahim di Amprokan Blogger. Nice to meet you, brother! ;)







18) Saif

Sobat blogger yang satu ini adalah salah satu sahabat yang sering membantu saya dalam mencari info-info lowongan kerja sewaktu baru merantau di Jakarta. Ya... cukup membantu walaupun pada akhirnya setelah letih mengumbar CV, saya memutuskan untuk tetap numpang mencari sesuap nasi di sini. Dan, ternyata beliau ini juga ikut Amprokan dan akhirnya kita bisa kopdar. Nice to meet you, brother! ;)





19) Yanthi

Senang sekali bisa bertemu dengan Mbak Yanthi, berdiskusi dan berbagi banyak hal tentang hidup, tertawa bersama... Ah, pokoknya asyik deh! Belum lama kopdar di Amprokan, ternyata saya dipertemukan kembali dengan beliau di IBF. Jalan bareng, ketawa bareng, ngeplurk bareng, hahaha :D Pokoknya sahabat yang unik dan asyik deh! Kapan kita jalan bareng lagi Mbak? Hope will meet you soon... (cozy)




Semoga bisa bertemu lagi dengan kalian para sobat blogger! ;) Thanks for togetherness! ^_~

***

NB : Sengaja saya urutkan berdasarkan Abjad, agar tidak ada kecemburuan sosial, hehe. Untuk para sobat blogger yang namanya belum tercantum, seperti yang sudah saya paparkan di atas, maafkan saya... memory saya memang terbatas. :D (worship)

Monday, April 05, 2010

Amprokan Bloger 2010 (Bag 3)

Mari kita lanjutkan ceritanya...

Sembari menenggak suguhan musik yang dilantunkan, para blogger pun akhirnya digiring untuk makan malam. Mmm.... ini dia nih yang ditunggu-tunggu, dinner!!! What a hungry!

Tapi sayang... kondisi tubuh saya malam itu memang sedang kurang baik. Petikan gitar sang pemusik tak lagi menarik, menu lezat yang saya santap pun ternyata tak mampu saya tuntaskan. Mungkin suara musik yang kian lama kian terasa berisik, asap-asap rokok yang mengepul-mengusik, lalu tenggorokan saya yang terasa tercekik... menguatkan keinginan saya untuk segera beranjak dari situ. Tapi, alhamdulillah... di tengah-tengah suasana yang mencekam, syukurlah saya dikelilingi oleh sahabat-sahabat blogger yang unik dan selalu membuat saya tertawa :D Walaupun pada akhirnya, saya tetap tidak tahan... lalu sekali-sekali meninggalkan tempat untuk mencari udara segar, fyuuuuuh. Betapa tidak, walau sudah menghindar, asap rokok kian malam kian menebal. Bukan hanya itu, kian malam... tubuh juga semakin gerah karena belum mandi, setelah seharian berkeringat...apalagi sehabis bertamasya ke bukit sampah! (lol) Mantabs... (Saran buat panitia : next time, mohon sediakan waktu buat peserta untuk mandi :D)

Oh iya, di sini hadir Bung Enda Nasution, saya kurang memperhatikan apa yang beliau bicarakan, tapi... alhamdulillah saya sempat mengabadikan pertemuan dengan blogger kelas berat ini setelah diprovokasi oleh seorang perempuan yang ga mau kehilangan moment. :D

(Cici Silent, Enda Nasution, iLLa)
Walaupun gambarnya nge-blur, tapi gapapa lah :D



Menjelang tengah malam, ternyata ada "Midnight Talkshow" bersama Jane Shalimar dan satunya lagi saya lupa *maaf* :P Terus terang saya tidak terlalu tertarik, tapi... setelah mengikuti dan sampai pada tahap sharing, barulah saya mulai menikmatinya. Lumayan lah...

Sehabis acara itu, kami langsung diangkut kembali ke Asrama Haji. Semuanya bertumplek-blek dalam satu bis. Seru juga! :D Di perjalanan para blogger kembali berceloteh, bercanda, tertawa. Blogger memang ga ada matinya! :D Saya hanya tersenyum-senyum mengamati tingkah mereka. ^_^

***

Sesampainya di Asrama Haji, sudah tengah malam. Sepertinya tak ada waktu lagi untuk mandi. Tapi, untuk langsung beristirahat juga belum memungkinkan. Akhirnya, saya duduk-duduk di dekat halaman samping. Mencari udara segar. Tak lama kemudian, Mbak Yanthi juga keluar... ternyata beliau ini juga belum bisa tidur :D Lalu, blogger-blogger lain juga pada keluar. 'Lha... ini orang belum pada ngantuk yak!' :D Finally, setelah menyadari bahwa beberapa malam sebelumnya saya juga tidur larut, dan ditambah kondisi tubuh yang tidak fit, saya memutuskan untuk istirahat saja.

***

Pagi yang cerah, secerah wajah-wajah kami yang berbinar-binar setelah diberi wejangan kaos gratis satu lagi! Yey! Alhamdulillah... Matur nuwun sanget kepada BeBlog! :D Dari Asrama Haji, kami digelandang ke gedung MK. Setelah registrasi ulang, kami langsung disuguhi menu-menu sarapan. Hmm... yummy! Dan... tentunya sungguh tidak lengkap rasanya jika tanpa berfoto ria. ^_^

Foto Percobaan yang Hasilnya Menakjubkan :D
(Ada yang melet, ada yang sms-an, ada yang lirak-lirik, ada yang unjuk gigi, dan ada pula yang kelilipan :D)


Cheeeers! ^_^

Beberapa saat kemudian, acara pun dimulai. Seminar dan talkshow dengan narasumber yang luar biasa. Walaupun saya agak kecewa dengan tidak hadirnya Bapak Tifatul Sembiring, namun ada satu pembicara yang sungguh memukau para blogger. Dia lah Bapak Nukman Luthfie. Gayanya yang unik, khas dan cerdas membuat semua perhatian tertuju padanya. Tentunya, penuh dengan canda tawa yang cerdas pula. Jarang saya menemukan pembicara sekelas beliau ini. Applause buat Pak Nukman Luthfie! Applause juga BeBlog yang menghadirkan beliau! Setelah seminar dan talkshow, ada sedikit prakata dari SEBUAI (Sejuta Buku Untuk Anak Indonesia). Dalam moment ini, para blogger memang dianjurkan untuk menyumbang buku apapun yang akan bermanfaat bagi anak-anak Indonesia. Mantabs... Semoga minat baca anak-anak semakin tumbuh dan berkembang, amiiin.

Setelah acara resmi berakhir, ada dua sesi pembagian Doorprize yang cukup membuat para blogger gegap gempita. :D Hadiahnya beragam dan mantabs... Mulai dari payung sampai dengan Handphone. Bahkan ada salah satu peserta Amprokan yang akhirnya dijuluki "Umbrella Boy" oleh Bapak yang satu ini, hahaha. :D *ada-ada aja*

Di akhir acara, setelah pesan dan kesan dari perwakilan para blogger, tentunya tak lengkap jika tanpa foto-foto. Dan... akhirnya acara Amprokan Blogger pun berakhir, meninggalkan kesan tersendiri di hati kecil saya. Berjumpa dengan blogger-blogger ternama, unik sekaligus menakjubkan! Berbagi banyak hal, bercanda, tertawa... Semua itu akan selalu indah untuk dikenang. ^_^ Semoga kita bertemu lagi di Amprokan Blogger tahun depan, amiiin.

Blogger memang Narsis :D


Nice... nice...

Benar-benar memanfaatkan waktu-waktu terakhir buat foto-foto :D


Ni orang pada telepati yak janjian nopang dagu? Kok saya ga 'ngeh' (doh)
(Atas : Iman, Aksa. Bawah : Hadyan, Dhodie, iLLa, Saya)


Seru!!!


Masih sempat-sempatnya bergaya dalam perjalanan pulang

***

Sedikit Catatan buat BeBlog :
  • Next time, mohon peserta diberi penjelasan jika ada perubahan acara.
  • Salut! Telah berhasil membuat para blogger begitu diistimewakan.
  • Semoga Amprokan Blogger 2011 semakin sukses dan semakin banyak sponsornya, agar makanan dan doorprize-nya makin melimpah ruah. :D
  • Mengumpulkan ratusan blogger dari berbagai daerah sungguh tidak mudah, what a great job! You did it so well... ;)