Sepertinya memang harus kukabarkan pada angin
Bahwa di sana t'lah mendebur ombak
Memecah lautan kesunyian
Sepertinya memang harus kukabarkan pada hujan
Bahwa di sana t'lah biru menderu
Menyapih langit keheningan
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh18459huaNuPsUNO9dqbdCDLkgXkwEcADY_SXmlrMqd26X9jqJzlmo5j9qvBNliWy2n0oGkyMRBAUovA_wdAso4MCR13WcZi2Yr2o9WEf9B358x4mcxoRtLVU2U2tQ0l2JB960/s320/2.jpeg)
Dan sepertinya memang harus kukabarkan padaNya
Bahwa di sini t'lah lelah menyapa
Menanti bias hadirnya
7 comments:
Sepertinya.. Aku pun harus mengomentari..
Sekali lagi..
Sepertinya..
Harus berulang kali...
dududu...
sepertinya... ini.. ngng.. ituloh..
eh,, yg pernah kita bicarakan, tentang..
ah sama ga jelasnya ini.. :P
sepertinya...memang sudah harus dikabarkan ke semua orang
biar kursi yg tinggal 2 itu cepat terjual
wuih, suks gambarnya....
dan puisinya suka dengan gaya repetisinya, pas gituh... :-)
seperti biasa saya hanya bisa heran kok bisa bikin puisi seperti itu ya
ass. Ukh, boleh juga nih puisinya. sepertinyanya sudah dikabarkan pada kita, ketika ikhlas menyapa, suara iman kian bermakna, ya...
sepertinya harus ku katakan kepada angin, bahwa puisi ini bagu
Post a Comment