Thursday, September 03, 2009

Apakah Anda Terhormat? (Bag 2)

Well, alhamdulillah mood menulis saya sudah kembali lagi ^_^ Setelah sekian lama postingan yang masih menggantung itu saya biarkan, akhirnya malam ini tiba-tiba sekelebat pikiran tentang tema itu datang tanpa diundang :D So, let's start...


***


Semua orang memang pada dasarnya memiliki kehormatan dan harga diri. Namun, begitu banyak yang tanpa disadari telah mempeloroti kehormatan dan harga dirinya sendiri. Sungguh begitu mudah harga diri dan kehormatannya menguap. Semudah sumpah serapah yang terucap pada bawahan di saat emosi memuncak, semudah air pancuran yang jatuh karena gravitasi bumi.

Banyak orang yang menganggap bahwa kehormatan dan harga diri itu ada pada gelar . Yang merasa begitu nyaman ketika namanya disebut beserta rentetan gelarnya, dan merasa sangat tersinggung plus emosi ketika tidak sengaja terdapat kesalahan pada penulisan gelarnya tersebut (berkata kepada bawahannya : "Kamu pikir mudah nyari gelar itu hah!!!") *gubraks*

Ada juga yang menganggapnya ada pada pangkat dan jabatan. Merasa hebat karena memiliki kekuasaan dan otoritas tinggi, lalu merasa berhak melakukan apapun sekehendak hatinya. Orang-orang yang merasa terhormat karena pangkat dan jabatan, biasanya mantap. Mantap duduk di kursi kebesarannya, di balik meja kerja yang super lux, makanan dan minuman diantar, bermacam-macam surat kabar terbaru sudah siap di atas meja, fasilitas telepon dan internet yang siap dipakai kapan saja, begitu mantap.... (mantap di ruangan ga kemana-mana maksudnya hehe) sampai-sampai tidak pernah tahu ternyata bawahannya sedang bergosip ria, tanpa ia tahu ada konflik-konflik internal yang terjadi. Dia hanya menganggap bahwa, kehormatannya ada pada anggukan dan rasa sungkan dari para bawahannya ketika ia mendelegasikan suatu pekerjaan.

Lainnya, menganggap kehormatan dan harga diri ada pada gaya hidup mewah. Ia merasa terhormat ketika berbelanja di sebuah butik paling terkenal dan paling mahal. Ia merasa terhormat ketika memakai pakaian dan aksesoris impor. Petantang petenteng, memperlihatkan gaya dan aksesoris tersebut, bahkan terkadang dibumbui dengan aksi bergaya seperti model. Untuk apa itu semua ? Supaya terhormat.... *pfuiiih, benarkah?*

Jika kehormatan dan harga diri manusia ada pada itu semua.... maka itu tak lebih dari seonggok topeng busuk berwajah malaikat. Maka bagaimanakah kehormatan dan harga diri seorang manusia biasa tanpa gelar ? tanpa jabatan dan pangkat ? tanpa gaya hidup mewah ?

Pada hakikatnya, kehormatan dan harga diri seseorang ditentukan oleh sikap dan perilakunya. Seseorang yang benar-benar terhormat, pastilah menghargai dan menghormati orang lain siapapun ia, berapa pun usianya. Kehormatan dan harga diri ada pada kerendahan hati, keteguhan prinsip, kemandirian, suri tauladan, serta kualitas hidup. Kehormatan dan harga diri seseorang pun bukan untuk dideklarasikan, kehormatan itu hanya akan tampak dan terasa oleh orang-orang di sekelilingnya.

Apakah Anda terhormat? Tentu bukan Anda yang patut menjawabnya. ^_^


NB : Terinspirasi dari suatu kejadian di kampus.

11 comments:

Andhika said...

wow..
postingan yang berat.
sampe harus baca 2x biar ngerti
hehehehe

cici silent said...

@Andhika : Masa sih ? hahaha

Au' said...

asli lbh berat dibanding episode 1 :)

cici silent said...

@Au' : iyo nian apo ? mmgnyo berapo kilo ? kekekeke :D

Anonymous said...

terhormat dan hina seperti sekeping mata uang dengan dua sisi yang berbeda...

perangkap dikotomi duniawi...

tak ada hina kalau tak ada terhormat...
tak ada terhormat kalau tak ada hina...

kalau tak ingin hina...
ya jangan ingin terhormat...

juga sebaliknya...

nice post...
ringan tapi mencerahkan...

Pradna said...

hormat grak!

tapi kehormatan perlu dijaga dan di bela, demi mengembalikan jati diri bangsa...lho,eh

cici silent said...

@itempoeti : Yups! I like it... *perangkap dikotomi duniawi*
Coba baca juga episode 1 biar full bacanya ^_^

@Pradna : itu mah beda lagi... hehehe

Putri said...

Seseorang dihormati..karena sikap dan prilakunya..

salam kenal

Annejo said...

setuju banget!!!
postingan yg bermutu..
poin harga diri pada jabatan terasa mengena banget...kadang kita ga tau apa yg terjadi dan apa pendapat orang2 yg sebenarnya...gosip2 dkk..dan kita cukup naif hanya bermodalkan jabatan...
*slapped on my face...kwkwkwkw

betul kita harus rendah hati...

iLLa said...

ngemeng2 soal harga diri, sy pernah dengar orang kantor bilang gini
"Ati2 berurusan sm orang Makasar kalo sudah menyangkut harga diri. Bisa2 badik (senjata khas Makasar) yg bicara"

hwehehehe... padahal sy org makasar tapi ga gitu2 amat tuh

ga nyambung ya keknya :D

cici silent said...

@Putri : slm kenal juga ^_^ Tukeran link yuk! ;)

@Annejo : ya... semoga yang membaca dpt mengambil hikmahnya ;) *terutama yg kerja di kantoran hehe*

@Illa : hahaha, semua org pasti ingin mmbela harga dirinya toh? hanya caranya yg berbeda ;)