Monday, July 23, 2007

Happy Birthday to Me

Hari ini, tepatnya tanggal 23 Juli 2007, saya berumur 21 tahun. Telah 21 tahun lamanya saya menghuni dunia ini. Sudah banyak yang saya lalui, suka- duka, lapang- sempit, sehat-sakit, dan sebagainya. Masa kecil sudah lama terlewati. Masa remaja sudah pergi. Kini menapaki masa kedewasaan. Belajar menjadi dewasa.
Menjadi dewasa secara mental, itu tidak mudah. Perlu perjuangan yang gigih, usaha yang keras, dan benteng pertahanan diri yang kokoh. Bertambahnya umur 1 tahun, berarti berkuranglah masa 1 tahun hidup di dunia ini. Diri ini tak kuasa menahan beban berat dan sesak di dada, tatkala mengenang setahun yang lalu... diri ini belum bisa maksimal dalam membina diri. Banyak kekhilafan, kebodohan, kemalasan yang dilalui diri ini.
Namun, saya tersadar... bahwa hari kemarin tak bisa lagi diraih. Masa lalu hanya boleh menyisakan pelajaran dan hikmah... tak boleh ada sisa kesedihan dan penyesalan tak berguna. Pelajaran dan hikmah... yang akan diaplikasikan pada masa sekarang dan masa yang akan datang. Masa depan akan penuh harapan... ketika diri ini mau belajar dari kesalahan masa lalu dan menjadikannya guru terbaik. Masa depan akan penuh cahaya... ketika diri ini tidak berputus asa dan mau menguntai harapan-harapan yang baru... sehingga bisa menyinari hidup.
Happy birthday to me. Semoga Allah senantiasa membimbing diri ini dalam cahayaNya. Amin.

Tuesday, July 17, 2007

Bila Waktu T'lah Berakhir

Bagaimana kau merasa bangga
Akan dunia yang sementara
Bagaimanakah bila semua
Hilang dan pergi meninggalkan dirimu …

Bagaimanakah bila saatnya
Waktu terhenti tak kau sadari
Masihkah ada jalan bagimu
Untuk kembali mengulang ke masa lalu…

Dunia… dipenuhi dengan hiasan
Semua… dan s'gala yang ada
Akan kembali padaNya….

Bila waktu t'lah memanggil
Teman sejati adalah amal…
Bila waktu t'lah terhenti
Teman sejati tinggallah sepi…

By : Opick

***

Lagu ini adalah salah satu lagu favorit saya. Lagu ini mengingatkan tentang kematian. Kematian, yang kita tidak tahu kapan ia datang. Jika mendengarkan lagu ini, jiwa ini tersadar kembali… bahwa hidup ini bisa berakhir kapan saja Allah mau.

Bila waktu t'lah memanggil, teman sejati adalah amal. Bila waktu t'lah terhenti, teman sejati tinggallah sepi. Amal… adalah bekal kita. amal… adalah tabungan kita, investasi kita untuk menghadap Allah. Amal… adalah penentu akhir kehidupan kita, ke surga… atau neraka…

Bila waktu t'lah berakhir, semoga tangan ini menggenggam amal. Bukan menggenggam kehampaan. Amin.

Kasih Ibunda

Bagaikan air hujan menyejukkan
Lepaskan dahaga pohon kerontang
Suburkan jiwa-jiwa yang hampa
Alirkan sungai kasih sayangmu

Perjalanan hidup seorang ibu…
Penuh derita susah dan payah
Bersabar menapaki takdirnya
Tulusnya hati cinta ibunda…

Bagaikan malam tiada berbintang
Terasa gelap sehitam arang
Bila tiada belai kasihmu
Bila tiada cinta ibunda
Ya Allah Ya Tuhanku
Ampunkan dosa-dosanya
Jadikan ia ahli surgaMu
Ya Allah Ya Tuhanku
Terimalah amal budinya
Moga selamat dunia akhirat

By : Tazakka

***

Kasih ibunda, sungguh merupakan pengorbanan yang besar. Beliau selalu sabar dalam menghadapi tingkah polah anak-anaknya. Tak pernah mengeluh akan takdirnya menjadi seorang ibu. Ia bahkan selalu mendo'akan anak-anaknya, supaya diberi keselamatan, kesuksesan dunia dan akhirat.

Bunda, maafkan anakmu ini. Yang belum bisa maksimal membahagiakanmu. Yang masih sering membebanimu. Yang belum optimal dalam mengekspresikan kasih sayang padamu. Sungguh, jika dibandingkan dengan pengorbananmu, pengabdianku belum ada artinya.

Bunda, kan selalu kusematkan namamu dalam do'aku. Semoga Allah mengampuni dosa-dosamu, menerima amal ibadahmu. Memberi hidayahNya padamu.

Bunda… maafkan anakmu yang lemah ini.

Cinta Ilahi

Ku tahu pasti
CintaMu dalam dan murni
Namun mengapa sulit untukku
Mendapatkan cinta dariMu

Hidupku ini terasa hampa dan sepi
Tanpa belaian kasih sayangMu
Cintailah hambaMu ini… Ya Allah…

Allah …
Leraikanlah segala beban di duni ini
Yang ku harap hanya cinta ikhlasMu
Merasuk ke dalam kalbu…
Allah…
Dengarkanlah bisikan suara hatiku
Hapuskan noda dan dosa di kalbu
Agar aku dapat menggapai cintaMu…

By : Snada

***

Menggapai cintaNya… memang tak semudah yang kita pikirkan. Menjadi hamba yang dicintaiNya… adalah impian setiap muslim sejati. Sering kali kita merasa bahwa kita sudah mencintai Allah di atas segalanya, namun terkadang ada rasa cinta yang lain lebih dominan dibanding dengan rasa cinta kita kepada Allah.

Untuk mendapatkan cintaNya… kita perlu berjuang. Membenahi diri, memperbanyak amal shalih sebagai bukti cinta kita padaNya. Sehingga kita menjadi hamba yang benar-benar layak dicintai olehNya.

Remember Allah

When you feel alone
When you have no strength
You have doubt in your heart
Trouble’s around you
Just remember Allah

When you feel happy
Smile is on your face
You have love around you
The day is so bright
Just remember Allah

Because without Allah…
You don’t have a guide
Because without Allah…
You don’t have a life

Allah’s love can make us peace…
Allah’s love can make us strong…
So, you just remember Allah
Every day every time

Allah will be by your side
Allah the only guide
No matter what you think
No matter what you feel
Just remember Allah

By : Tazakka

***

Mendengarkan nasyid ini, hati terasa sejuk….. laksana tersiram embun pagi. Lantunan lagunya lembut dan menyentuh hati. Nada-nada yang sederhana tapi begitu indah didengar. Pun liriknya, langsung mengingatkan kita pada Allah. Dalam lagu ini, kita diajak untuk senantiasa mengingat Allah. Di saat sedih, di kala senang. Karena Allah-lah yang bisa membuat kita menjadi tenang, bisa membuat kita menjadi kuat ketika menghadapi cobaanNya. TanpaNya, kita tiada berdaya. So, just remember Allah every day, every time, OK ! ;-)

Nambah Lagi… ?

Sejak penglihatan saya mulai agak kabur, saya mulai curiga jangan-jangan lensa mata saya bertambah cembung. Itu artinya, saya harus menambah lagi kekuatan lensa cekung pada kacamata saya, alias min-nya nambah… Setahun yang lalu saya sempat memeriksakan mata saya pada dokter mata. Dia bilang mata kanan min-nya bertambah setengah. Ah, saya pikir belum lah terlalu perlu untuk mengganti lensa karena saya menggunakan kekuatan lensa mata kiri. Kedua mata saya min-nya memang berbeda. Yang kanan lensanya lebih mencembung, jadi min-nya lebih besar dari yang kiri. Jika saya melihat dengan dua mata, maka yang dominan adalah lensa mata kiri, karena min-nya lebih kecil. Ya, begitulah… mata kiri dan kanan tidak seimbang. Saya tidak tahu mengapa bisa berat sebelah seperti itu, padahal saya tidak pernah menggunakan sebelah mata untuk melihat, he he :D

Beberapa hari yang lalu, tepatnya hari Kamis, saya memeriksakan kembali mata saya. Pemeriksaan itu disebut Visus. Pemeriksaannya berlangsung agak lama, tidak seperti biasanya. Ya, mungkin karena selain menderita miopi mata saya juga terkena astigmatisme alias silindris. Selesai pemeriksaan, saya terkejut sekali… pertambahan min-nya sangat besar… L Yang sebelah kanan bertambah satu setengah, dan yang kiri bertambah satu. Jadi, yang kanan min empat setengah dan yang kiri min tiga. Masya Allah… ! Saya langsung bergidik ketika membayangkan lensa mata saya akan bertambah tebal…

Saya mulai flash back, menganalisa kira-kira apa penyebabnya. Yup, saya tahu! Mata saya jarang beristirahat. Melotot di depan layar komputer, membaca, menulis, de el el. Melihat objek jarak dekat dalam waktu lama. Mungkin hal itulah yang menyebabkan lensa mata saya mencembung dengan cepat. Sekarang saya harus mulai menjaga jarak pandang saya ketika membaca buku. Harus sering berkedip ketika menatap layar komputer. Dan tentunya mengkonsumsi zat-zat gizi yang bagus untuk mata. Tidak ketinggalan, saya harus latihan senam mata, he he.
Saya tetap harus bersyukur, diberi nikmat penglihatan oleh Allah. Yang tidak semua orang memilikinya. Miopi adalah hukum alam. Dalam ilmu fisika, miopi pasti terjadi. Karena mata manusia memang didesain untuk melihat jarak dekat dalam waktu singkat dan melihat jarak jauh dalam waktu lama. Sedangkan dalam kehidupan ini, manusia sering melakukan pekerjaan-pekerjaan yang menuntut mata untuk melihat objek jarak dekat dalam jangka waktu yang lama. Ya… setidaknya hal positif yang bisa saya ambil adalah… "orang yang berkaca mata itu terlihat smart", :D ha ha ha (gaya beneer).

It's My First Time...

Hari ini, ada tiga orang turis yang datang tiba-tiba ke Rumah Sakit tempat saya bekerja. Kebetulan saya di bagian perencanaan rumah sakit sehingga para turis itu datang ke ruangan saya. Saya pikir mungkin mereka ini dari WHO yang ingin survey atau bertanya tentang data-data rumah sakit. Eh, ternyata mereka adalah keluaga yang pernah tinggal di Pagar Alam ! Mereka terdiri dari seorang nenek, pria 'camera man', dan seorang wanita paruh baya. Lalu kami mengajak mereka berkeliling. Salah satu di antara mereka, seorang nenek yang berusia 81 tahun, bisa berbahasa Indonesia dengan lancar. Nenek itu bernama Gladys. Dulu sewaktu ia tinggal bersama ayahnya di sini, ia masih berumur 2 tahun. Ia membawa foto kenang-kenangan saat ia bersama keluarganya di sini, 79 tahun yang lalu. Ayahnya adalah salah satu pelopor berdirinya rumah sakit di sini. Subhanallah, ia sampai pergi jauh-jauh dari Swiss ke Pagar Alam untuk menguak masa kecilnya bersama sang ayah. Tapi, foto yang ia tunjukkan, tentunya sudah jauh berbeda dengan yang ada sekarang.

Satu hal yang lebih menarik, saya tertantang untuk mencoba bahasa inggris saya pada salah satu dari mereka. Kebetulan, keponakan Ibu Gladys yang bernama Christa Miranda, kurang lancar berbahasa Indonesia. Lalu saya mencoba membuka percakapan dengan pertanyaan-pertanyaan seputar kedatangan mereka dan bagaimana kesan mereka tinggal di sini. Wah, saya kagok juga sih, karena walaupun punya kemampuan, tapi jarang diasah. So, it was the first time… that I spoke with western people directly. Ternyata menyenangkan… praktik bahasa Inggris langsung dengan turis ! He he. Ya… saya tuh orangnya suka nggak pede. Tapi, alhamdulillah… hari ini saya tidak melewatkan kesempatan untuk improve bahasa Inggris saya langsung dengan Mbak Christa itu… he he he. Saya juga tidak melewatkan kesempatan itu untuk berfoto ria dan saling bertukar email.

Ia juga mengambil foto-foto di kegiatan rumah sakit. Yang anehnya, dia tertarik dengan handscoon yang sedang dijemur berjajar di belakang Unit Gawat Darurat (UGD). Ia mengambil foto itu beberapa kali. Dia bilang, "Unique!". Wah… jadi malu, memang idealnya handscoon itu kan disposable. Sekali pakai langsung buang. Mungkin cuma di Indonesia ya.. mereka menjumpai hal seperti ini. Mereka heran kali ya… saking hematnya orang Indonesia memakai handscoon yang mestinya sekali pakai, disterilkan kembali untuk dipakai lagi. He he he.

Banyak pengalaman dan pelajaran yang bisa saya ambil dari kejadian hari ini. Terutama, pengalaman saya berbincang-bincang dengan Mbak Christa. It's wonderful !

Friday, July 06, 2007

Semesta Bertasbih

Semesta bertasbih padaMu
Sucikan diriMu lafazkan asmaMu
Gunung-gunung, bintang, makhlukMu
Mentari, rembulan tunduk taat padaMu

Alam raya di dalam nafasNya
Berzikir agungkan dan tak pernah berhenti
Burung yang terbang di angkasa
Di laut pun semua mensucikan asmaMu

Tiada satu pun pengingkaran alam padaMu
Tiada satu pun pengingkaran hati setia padaMu
Ya Khabir Ya Khabir Allah... Allah...
Ya Khabir Ya Khabir Allah... Allah...
Ya Khabir Ya Khabir Allah... Allah...
Ya Khabir Ya Khabir Allah... Allah...

By : Opick

***
Semesta senantiasa bertasbih. Semua zat dan benda yang ada di alam semesta ini, senantiasa berdzikir... mengakui dengan penuh keagunganNya. Kita diingatkan oleh pelantun lagu ini, Opick. Bahwa semesta saja selalu bertasbih setiap saat, lalu mengapa kita lalai dan lupa ? Semoga lagu ini bisa memberikan inspirasi untuk selalu mengingatNya, mengingat keagunganNya. Malu donk, sama semesta ! ; )

Sang Petualang

Sebebas camar engkau berteriak
Setabah nelayan menembus badai
Seikhlas karang menunggu ombak
Seperti lautan engkau bersikap

Petualang merasa sunyi, sendiri di kelam hari
Petualang jatuh terkulai
Namun semangatnya bagai matahari

By : Kantata Taqwa

***

Subhanallah… sebuah puisi yang indah, inspiratif, dan motivatif. Maknanya begitu dalam dan berisi. Kalimat demi kalimatnya, benar-benar mewakili sosok Petualang yang tangguh. Saya benar-benar mengucapkan terima kasih kepada pengarang puisi ini. Puisi ini merupakan semangat tersendiri bagi saya. Untuk menjadi petualang sekaligus pejuang yang tangguh dalam hidup ini. Sehingga walaupun jatuh terkulai, semangatnya bagai matahari. (Gaya beneer, he he :D)

Wednesday, July 04, 2007

Hasil Statistik yang Menggelikan


Topik yang dibahas Editorial Media Indonesia di Metro TV tadi pagi menggelitik pikiran saya. Berdasarkan perhitungan statistik, angka kemiskinan di negara kita ini menurun. Oh ya ? Padahal jika kita lihat dalam kenyataannya, pernyataan itu bisa terbalik : Kemiskinan di Indonesia bertambah banyaaaaak. Para petinggi negara tentunya senang dan bangga dengan hasil perhitungan tersebut, namun para pengamat yang benar-benar mengobservasi keadaan rakyat miskin di Indonesia pasti meragukan hal itu.

Bukankah fenomena kemiskinan di sekitar kita sering terlihat di kehidupan sehari-hari ? Pengamen, pengemis, anak gelandangan, pemulung, makin banyak berkeliaran. Bahkan di kota kecil tempat saya tinggal (Pagar Alam), ternyata sudah banyak anak gelandangan tak terpelihara berkeliaran di mana-mana. Sungguh sebuah pernyataan yang MERAGUKAN, bila ada yang menyatakan "Angka kemiskinan di negara ini MENURUN“.

Masalah kemiskinan di negara ini tidak akan selesai hanya karena sekadar bertambah dan berkurangnya angka-angka. Perlu perhatian dan penanganan yang benar-benar serius dari pemerintah. Melirik perkembangan angka kemiskinan secara statistik memang diperlukan, akan tetapi menjadikan angka-angka statistik tersebut sebagai sebuah 'prestasi’ yang memicu stagnansi adalah sebuah sikap yang salah. Pemerintah harusnya lebih peduli akan nasib rakyat bangsa ini, khususnya bagi rakyat yang kurang beruntung, yang mengisi hidupnya dengan keterpurukan dan kemiskinan. Pemerintah harusnya tak sekadar mengumbar janji-janji, tak sekadar mempromosikan program-program. Rakyat menunggu sebuah kepedulian yang nyata. Ya, kepedulian yang NYATA.